Quantcast
Channel: Kuliner – Solopos.com
Viewing all 382 articles
Browse latest View live

FOTO KULINER SOLO : Ini Hidangan Baru di Srikandi Restaurant

$
0
0
Hidangan baru Srikandi Restaurant The Royal Surakarta Heritage Hotel. (Asiska Riviyastuti/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo diperkaya Srikandi Restaurant.

Karyawan The Royal Surakarta Heritage Hotel, Solo, Jawa Tengah menunjukkan tiga hidangan dalam menu baru Srikandi Restaurant hotel itu, Kamis (9/4/2015). Salah satu hotel jaringan Accor ini rutin memperbarui menu setiap dua bulan sekali, sekaligus menambah kaya khazanah kuliner Solo.


Habis Main Filosofi Kopi, Rio Dewanto Buka Kedai Kopi

$
0
0
Film Filosofi Kopi (Antara)

Rio Dewanto, pemain film Filosofi Kopi, memutuskan akan membuka kedai kopi.

Solopos.com, JAKARTA — Aktor Rio Dewanto akan membuka kedai kopi untuk membudayakan kopi dari tanah Indonesia. Menjamurnya franchise kedai-kedai kopi asal luar negeri membuatnya prihatin.

Selain memiliki kebiasaan minum kopi, suami aktris Atiqah Hasiholan ini meyakini kedai kopi lokal berkontribusi membantu petani kopi di Tanah Air. Bahkan, cara ini diyakini mampu membuat kopi menjadi salah satu komoditas utama. Sebuah kedai kopi miliknya di bilangan Jakarta Selatan akan siap melayani pencinta kopi sepertinya.

“Sekarang baru buka waffle sama coffee shop di Panglima Polim. Makanya kopi indonesia bisa jadi komoditas utama. Saat kita datang ke coffee shop lokal itu sama aja membantu petani,” ujarnya saat ditemui Bisnis/JIBI di Senayan City, Jakarta baru-baru ini.

Kedai kopi ini, tutur Rio Dewanto, ditujukan untuk mengalahkan kedai kopi asing. Kedai kopi tersebut, menurutnya, hanya menjual fasilitas untuk mengambil keuntungan. Oleh karena itu, dia ingin menunjukkan daya saing kedai kopi dengan mengolah biji kopi lokal.

“Karena kita mau mengalahkan kedai-kedai kapitalis seperti mereka itulah yang hanya menjual konsep dan tempat dan wifi [wireless finder] untuk bisa ngambil keuntungan,” katanya.

Pemain film Filosofi Kopi ini mengaku telah menyicipi hampir seluruh jenis kopi asal Indonesia. Dua kopi favoritnya adalah kopi asal Aceh dan Flores, Nusa Tenggara Timur. Kedua kopi ini memiliki rasa pahit namun kadar keasamannya tidak terlalu tinggi. Kopi asal Flores, ujar Rio, terdapat rasa seperti kacang. Sedangkan, kopi Aceh mengeluarkan rasa biji kokoa.

“Yang paling gue suka adalah Flores dan Aceh Gayo. [Kopi asal] Flores itu dia ada rasa kacangnya tapi kalau [kopi asal] Aceh Gayo dia ada rasa kokoanya,” katanya.

Kendati demikian, dia belum mau menyebut lebih banyak soal keunggulan kedai kopinya ini. Pasalnya,masih menunggu waktu yang tepat untuk peluncurannya. “Makanya kita nanti jelasin pas udah launching aja deh,” katanya.

Seperti diketahui, lada 2015 Indonesia masih berada di urutan ke-4 negara pengekspor kopi dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia. Pada 2014 produksi kopi sekitar 540.000 ton. Sementara, tahun ini diperkirakan mencapai kisaran 660.000-690.000 ton.

KULINER SLEMAN : Menu Tex-Mex di Tiko Taco

$
0
0
Menu Tex-Mex di Tiko Taco (JIBI/Harian Jogja/Bony Eko Wicaksono/JIBI/Harian Jogja)

Kuliner Sleman di Tiko Taco menghadirkan menu Texas Mexico.

Harianjogja.com, SLEMAN–Menu makanan yang berasal dari luar negeri mulai ngetren sebagai wisata
kuliner di Jogja. Salah satunya menu tex-mex atau Texas-Mexico yang berasal dari Meksiko. Menu tex-mex menjadi andalan utama gerai restoran Tiko Taco yang terletak di kompleks Depok Sport Center, Babarsari, Sleman.

Tiko Taco adalah restoran yang menyajikan berbagai varian menu makanan tex-mex. Beberapa menu makanan tex-mex favorit antara lain beef tacos, huevos burritos dan pollo quesadillas. Menu makanan tex-mex berbahan dasar daging ayam dan daging sapi yang dimasak menggunakan resep khusus. Tampilan menu makanan yang dihidangkan cukup menarik dan unik. Daging ayam yang telah dicincang halus dicampur dengan tomat dimasukkan dalam gulungan tepung. Rasanya tak perlu diragukan lagi, segar dan crunchy.

Pada menu lainnya yakni huevos burritos, daging ayam dicampur dengan kacang merah dan jagung manis. Tentu saja, rasanya sangat berbeda dengan makanan asli Tanah Air. Cukup menggiurkan bukan?

Anda bisa menikmati sajian menu makanan tex-mex bersama rekan kerja atau keluarga sambil bersantai. Suasana restoran yang cozy bisa menambah kehangatan menyantap makanan tex-mex.

KULINER SOLO : The Royal Tambah 3 Hidangan Baru di Menu

$
0
0
Hidangan baru Srikandi Restaurant The Royal Surakarta Heritage Hotel. (Asiska Riviyastuti/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo diperkaya The Royal Surakarta Heritage dengan tiga hidangan baru.

Solopos.com, SOLO — The Royal Surakarta Heritage menambahkan tiga hidangan baru pada menu April di Srikandi Restaurant, hotel setempat. Ketiga hidangan yang menambah kaya khazanah kuliner Solo itu lengkap, untuk main course, dessert, dan signature drink.

Perubahan pada menu tersebut diklaim manajemen hotel itu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kontribusi food and beverage (FnB) terhadap revenue hotel.

Executive Chef The Royal Surakarta Heritage Hotel Solo, Wahyu Utomo, mengatakan Tengiri Masak Nanas dihadirkan untuk memberi variasi pada menu April dan Mei 2015 dengan menyuguhkan konsep healthy food karena menggunakan produk lokal yang fresh.

Hidangan baru ini dihargai Rp75.000/nett. Selain itu, pihaknya juga menghadirkan Blueberry Cake yang lebih menonjolkan rasa buah yang dijual Rp120.000 dengan ukuran 17cm2 atau Rp15.000/slice.

“Sebagai hotel M Gallery kami luncurkan Srikandi Arrow yang memadukan rasa manis dari Midori dan Malibu serta dipertajam dengan Old Bushmill yang dijual dengan harga Rp88.000,” terang FnB Manager, Yudi Meinandar, di Srikandi Restaurant, Kamis (9/4/2015).

LORIN SOLO HOTEL Ajarkan Menu Bento-Ramen saat HUT Kampoeng Ikan

$
0
0
Lorin Bisiness Resort and Spa (loeinhotel.com)

Lorin Solo Hotel menggelar Cooking Class.

Solopos.com, SOLO — Merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-6 Kampoeng Ikan, Lorin Solo Hotel menggelar Cooking Class, Sabtu (25/4/2015). Kegiatan tersebut sangat unik karena peserta diwajibkan mengenakan kebaya saat kelas memasak berlangsung.

Public Relation Officer Lorin Solo Hotel, Daniek M., mengatakan kelas memasak tersebut sekaligus untuk memeriahkan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April lalu. Kegiatan bertema Coking Class dalam Semangat Kartini Baru itu diikuti 61 peserta yang semuanya merupakan kaum wanita. “Kami juga mengundang ibu-ibu PKK di daerah Blulukan, Colomadu untuk gabung dalam acara ini,” paparnya kepada Solopos.com di lokasi, Sabtu.

Tidak hanya peserta, Chef Prasetyo yang menjadi trainer kelas memasak itu juga mengenakan pakaian tradisional Jawa, beskap. Dalam kesempatan tersebut, Chef Prasetyo mendemokan dua jenis masakan, yakni bento dan ramen. Kelas itu pun menjadi ajang konsultasi bagi ibu-ibu yang senang memasak. Peserta juga diberi kesempatan mencicipi makanan tersebut.

Seusai kelas memasak, panitia memberikan kejutan dengan mengumumkan peserta yang mengenakan kostum terbaik. Pemenang terbaik pertama mendapatkan hadiah voucher menginap di Lorin Solo Hotel. Sementara, peserta terbaik kedua dan ketiga mendapatkan hadiah menarik dari hotel setempat.

Daniek melanjutkan, acara tersebut juga menjadi sarana promosi dari Lorin Solo Hotel dan Kampung Ikan. “Kami mempromosikan paket wedding murah mulai Rp10 juta. Selain itu, kami juga ada program untuk ibu-ibu yang akan menyelenggarakan arisan dengan harga mulai Rp65.000 per orang,” ujarnya.

KULINER SLEMAN : Klinik Kopi, Edukasi dalam Segelas Kopi

$
0
0
Firmansyah alias Pepeng tengah meracik kopi (JIBI/Harian Jogja/Pratama A.W.)

Kuliner Sleman dari Klinik Kopi mengandalkan varian kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

Harianjogja.com, JOGJA-Tiap kopi mempunyai bermacam-macam cerita. Keyakinan inilah yang melatarbelakangi Firmansyah alias Pepeng, 34, untuk mengembangkan bisnis coffeshop di Sleman. Pemilik Klinik Kopi ini meyakini, tiap penikmat kopi memiliki kopi favoritnya sendiri. Hal inilah yang kemudian dia lihat sebagai peluang bisnis. Seperti apa kopi yang disajikan di Klinik Kopi?

Klinik Kopi milik Pepeng menawarkan varian kopi dari beberapa daerah di Indonesia. Ide awal terbentuknya Klinik Kopi karena keprihatinan Pepeng terhadap ribuan petani kopi di Indonesia yang masih kurang maksimal dalam mengolah hasil panennya.

”Hasil yang didapatkan selalu dibawah standar para penikmat kopi,” ujarnya saat ditemui Harianjogja.com, beberapa waktu lalu.

Klinik Kopi yang berlokasi Jl. Kaliurang Km7.5,Ngaglik, Sleman ini menawarkan sajian kopi yang unik. Walaupun cara penyajiannya termasuk modern, tapi prosesnya tetap menggunakan peralatan manual atau biasa disebut manual brew. Selain itu kopi yang ditawarkan adalah kopi asli dari berbagai daerah di Indonesia. Yang lebih spesial lagi, kopi yang diolah dibeli langsung dari para petani yang pernah dia edukasi. Karena itu, secangkir kopi hasil olahannya benar-benar kopi yang fresh.

Di Klinik Kopi, selain mendapatkan kopi murni tanpa gula dan susu, pengunjung juga mendapatkan edukasi bagaimana cara menikmati kopi yang benar. Tidak hanya itu, hangatnya secangkir kopi yang dibuatnya semakin terasa tatkala mereka dapat bercerita mulai dari asal, proses, hingga teknik penyajiannya. “Kopi harus diceritakan, tanpa cerita, kopi hanya air berwarna hitam,” ujar Pepeng sembari menyiapkan biji kopi hijau (green beans) untuk di-roasting.

Sejauh ini, pencapaian yang telah dirasakan pria asli Sleman ini adalah petani sudah bisa memanen hasil kopinya dengan baik, “Beberapa petani kopi mengakui harga jual hasil panennya bisa mencapai standar harga yang baik,” ujar pria yang pernah diundang Pemerintah Daerah Papua untuk pendampingan petani kopi di sana.

Pepeng mengaku, saat ini dia fokus mendampingi petani kopi di Solok, Sumatra Barat. Kopi-kopi yang ada di coffeeshop miliknya sekarangpun merupakan hasil panen para petani di Solok. Meski demikian, dia juga tetap menampung kopi hasil panenan petani lain seperti dari Temanggung dan beberapa sentra kopi di Jawa Barat.

Merasa Teredukasi
Seperti arti kata klinik yakni tempat penyembuhan, Klinik Kopi yang dibangun Pepeng juga mempunyai tujuan penyembuhan orang yang “sakit”. Menurut Fajar, 22, salah seorang pengunjung Klinik Kopi, saat pertama kali datang, dia merasa diberi terapi dari cerita Pepeng tentang menikmati kopi. “Dia bilang, kopi itu sifatnya menyerap, jadi kalau ada asap rokok, rasa kopi juga akan berubah, jadi saya merasa diterapi untuk mengurangi kebiasaan merokok ketika saya minum kopi di sini,” ujarnya.

Selain itu, ia juga merasa disadarkan bahwa menikmati kopi tanpa gula dengan proses yang benar, rasa kopi menjadi lebih keluar. Fajar merasa terkesan dengan cara penyampaian Pepeng dalam menjelaskan kopi yang ia minum. “Saya jadi tahu darimana kopi yang saya minum, mulai dari petaninya, temperatur airnya, sampai karakter kopinya,” ujarnya sambil menyeruput secangkir kopi yang terhidang di depannya.

Adit, 32, pengunjung lain mengaku, setelah mendapatkan edukasi tentang kopi di Klinik Kopi, dia bisa semakin menghargai jerih payah para petani kopi di Indonesia. Adit yang awanya hanya biasa menikmati kopi dari kopi sachet instan, kini lebih bisa merasakan kopi yang fresh. “Awalnya saya menikmat kopi sachet. Namun kini saya beralih ke kopi fresh. Di sini saya juga belajar untuk menikmati kopi tanpa asap rokok. Ternyata lebih enak,” katanya.

Terlepas dari berbagai keunikan yang dimiliki, Klinik Kopi menambah keberagaman coffeeshop di Indonesia dengan konsep edukasinya. Selain bisa menikmati segelas kopi fresh tanpa gula, berbagai informasi mengenai kopi yang diminum juga dapat dirasakan oleh penikmatnya.

KULINER JOGJA : Tentrem Siapkan Hidangan Klasik & Melankolis

$
0
0
Gourmet Classic Burger (JIBI/Harian Jogja/dok. Hotel Tentrem Yogyakarta)

Kuliner Jogja dari Hotel Tentrem Yogyakarta menyiapkan dua hidangan klasik dan melankolis.

Harianjogja.com, JOGJA-Dalam bulan Mei kali ini Hotel Tentrem Yogyakarta menghadirkan racikan masakan baru yang dapat membangkitkan selera makan.

Executive Chef – Maranata Butar-Butar mengatakan dirinya mempersiapkan dua menu baru yakni Salmon Melancholis serta Classic Burger. Menurut penuturan Chef yang telah wara-wiri selama puluhan tahun di dunia perhotelan ini, pemberian nama kedua masakan ini pun memang disesuaikan dengan apa yang akan tersaji jika pengunjung memesan menu-menu tersebut.

Salmon Melancholis misalnya yang merupakan olahan ikan salmon yang dimasak dengan teknik panfried dibumbui dengan rempah yang wangi serta disajikan dengan sauce cream mushroom yg memiliki aroma yang khas. Kandungan truffle oil yang memberi aroma yang lembut nan romantis serta dan warna dekorasi piringnya diberi sentuhan warna merah yang berasal dari puree of red dragon fruit mengukuhkan makanan ini mempunyai efek melankolis bagi penikmatnya.

Bagi pecinta Burger, Kayumanis Coffee Shop Hotel Tentrem Yogyakarta juga menawarkan Gourmet Classic Burger. Menurut dia, menu ini memiliki perbedaan dari cara penyajian. Semua bahan dimasak dan disiapkan dalam satu piring besar, tetapi belum dibentuk seperti burger. Para tamu diperkenankan menyusun sendiri burger dengan bantuan waiter.

“Sehingga para pengunjung bisa mempunyai pengalaman langsung untuk mengkreasikan Burger yang berisi daging burger original yang diletakkan dalam roti yang soft dan lembut serta disiram oleh saus barbeque yang lezat, ” terangnya.

Public Relation Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Nike Aristya mengatakan menu tersebut didapatkan dengan harga mulai dari Rp50.000 plus.

KULINER SOLO : Resto Kambing Bakar Zam-Zam Hadirkan Menu Baru

$
0
0
Salah satu karyawan menunjukkan menu special kambing bakar hot plate yang ditawarkan di Resto Kambing Bakar Zam-Zam Solo, belum lama ini. Rencananya, resto tersebut menawarkan dua menu baru pada Mei, yakni nasi kebuli dan sup iga kambing. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Kuliner Solo sangat beragam. Bagi penggemar daging kambing, silakan mencoba menu berikut ini.

Solopos.com, SOLO—Resto Kambing Bakar Zam-Zam Solo bakal menawarkan dua menu baru di bulan ini. Sajian kuliner yang siap memanjakan pengunjung tersebut tetap berkonsep kombinasi makanan timur tengah dan Indonesia.

“Mulai Mei, kami menghadirkan dua menu baru yaitu nasi kebuli dan sup iga kambing,” papar Owner Resto Kambing Bakar Zam-Zam Solo, Joko Santoso, kepada solopos.com, belum lama ini.

Menurutnya, menu baru tersebut berbeda dengan kuliner yang sudah ada. Sebab, bumbu-bumbu yang digunakan dipilih dari bahan yang berkualitas.

Selain itu, daging yang digunakan juga merupakan kambing muda sehingga empuk. Resep yang digunakan juga langsung dari sang ahlinya, sehingga dijamin memanjakan lidah pengunjung.

Kendati demikian, dia belum bisa menyebutkan harga dua menu baru tersebut. Namun dia memastikan harga menu baru tersebut istimewa.

Selain menu baru, resto setempat juga menawarkan paket Dahar. Pengunjung bisa mencicipi nikmatnya gulai atau tongseng hanya dengan merogoh kocek Rp20.000/porsi. “Paket tersebut sudah termasuk nasi putih dan es teh,” ujarnya.

Resto setempat juga masih memiliki menu unggulan kambing bakar hot plate. Menu tersebut merupakan sajian kuliner kambing pertama dengan menggunakan hot plate pertama di Kota Solo.


KULINER KULONPROGO : Dawet tapi Pakai Sambal?

$
0
0
Dawet sambel atau dawet pecel dibungkus dengan plastik dan dijual seharga Rp1.500 di kawasan wisata Curug Setawing, Desa Jatimulyo, Girimulyo, pekan lalu. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Kuliner Kulonprogo kali ini terbilang unik, yakni sajian dawet plus sambal dan bawang goreng.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dawet atau cendol umumnya disajikan dingin dengan campuran santan dan gula merah cair. Cocok diminum saat cuaca terik dan seketika dahaga yang terasa langsung hilang. Namun, bagaimana jika cendol disajikan dengan sambal dan taburan bawang goreng?

Makanan ini masih bisa ditemui di kawasan wisata di Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Dawet Pecel atau biasa dikenal juga dengan nama Dawet Sambal, adalah makanan khas dari Pegunungan Menoreh yang kini sudah jarang tampak. Namun, jajanan pasar ini masih bisa ditemui di salah satu kawasan wisata, Curug Setawing, Dusun Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Girimulyo.

Adalah Pariyah, 50, salah satu warga yang mencoba mengenalkan kembali jajanan pasar masa kecilnya. Dahulunya, jajanan ini sering dijual di pasar-pasar tradisional. Seiring dengan perkembangan jaman, generasi baru justru semakin tak mengenal makanan ini. Makanan ini berbahan baku utama cendol atau dawet. Hanya saja tidak dicampur dengan santan dan es.

“Bahannya cuma cendol lalu ditaburi sambal kelapa bubuk dan bawang goreng, serta ditambahkan taburan seledri juga kecambah. Nanti dimakan dengan juruh [gula jawa cair],” ujar Pariyah kepada Harianjogja.com, pekan lalu.

Di masa lampau, dawet tersebut dicampur juga dengan sayur rebusan seperti makanan pecel pada umumnya. Untuk sambal yang dipergunakan, Pariyah mengaku hanya menggunakan irisan kelapa yang disangrai lalu ditumbuk dengan cabai merah, bawang putih serta gula pasir dan garam.

Kini, dawet sambel dapat dijumpai di sejumlah warung kecil yang ada di sekitar desa itu. Harganya pun sangat murah meriah. Satu porsi kecil dawet sambel yang dibungkus dengan plastic dijual antara Rp1.000 sampai Rp1.500 per bungkus.

KULINER SOLO : Onde-onde, Renyah Kulitnya, Lembut Isinya

$
0
0
Onde onde The Sunan Hotel Solo

Kuliner Solo sangat beragam, termasuk jenis camilan atau yang biasa disebut jajan pasar. Salah satu jajan pasar yang banyak disuka adalah onde-onde.

Solopos.com, SOLO-Suasana Imperial Taste Modern Oriental Cuisine, The Sunan Hotel Solo masih lengang ketika solopos.com, mendatangi chinese restaurant itu, Selasa belum lama ini. Namun para chef restoran tersebut, sudah sibuk menyiapkan aneka makanan di dapur restoran.

Salah satu chef, Giyanto, dengan cekatan mengambil adonan kulit onde-onde untuk dibentuk bulatan kecil kemudian dipipihkan di atas plastik. Ia mengambil tiga macam adonan dengan warna berbeda. Yaitu adonan berwarna oranye, hijau dan putih. Adonan itu merupakan perpaduan tepung ketan, gula, baking powder, mentega putih dan air. Sementara warna hijau dan oranye diperoleh dari tambahan pewarna makanan.

Selanjutnya Giyanto mengambil bahan makanan yang akan digunakan sebagai isi onde-onde tersebut. Ia bulatkan bahan isian itu, lalu ia letakkan di atas adonan kulit onde-onde yang sudah dipipihkan. Selanjutnya adonan kulit disatukan sehingga menutupi bahan isian. Giyanto kemudian berusaha merapikan bulatan adonan itu.

Ada tiga jenis bahan makanan yang digunakan sebagai isi onde-onde ala Imperial Taste Modern Oriental Cuisine. Adonan kulit onde-onde berwarna hijau diberi isi pisang raja yang dipotong-potong dan keju chedar yang dipotong kecil-kecil. Adonan kulit onde-onde warna oranye diberi isi makanan kombinasi tape singkong, margarin dan garam. Sementara adonan kulit onde-onde berwarna putih diberi isi ubi ungu yang telah dicampur gula dan mentega putih.

Adonan yang telah diisi dan dibulatkan itu kemudian dimasukan ke tempat khusus berisi wijen putih sehingga seluruh adonan terlumuri dengan wijen tersebut.

Giyanto kemudian menyiapkan penggorengan yang diberi minyak goreng. Ketika minyak goreng belum terlalu panas, ia masukan bulatan onde-onde yang mentah itu hingga tenggelam dalam minyak. Onde-onde digoreng sampai mengembang dengan api kecil agar bagian dalamnya juga matang. Setelah matang, onde-onde khas The Sunan Hotel Solo itu siap dinikmati.

Sepintas, bentuk onde-onde tersebut sama dengan onde-onde yang dijual di pasaran. Tapi setelah mencicipi makanan tersebut, terasa bedanya. Ketika onde-onde masih hangat, kulit onde-onde itu terasa renyah, tapi lembut saat digigit. Kerenyahan wijen berpadu dengan kerenyahan kulit dan kelembutan isi onde-onde.

Onde-onde isi ubi ungu terasa lembut saat digigit. Campuran gula dan mentega putih pada ubi ungu semakin menambah rasa manis isi onde-onde itu.

Sensasi campur-campur terasa saat menikmati onde-onde pisang keju. Rasa pisang raja yang manis berpadu dengan rasa asin keju chedar. Sementara onde-onde tape singkong terasa sangat lembut.

Public Relation Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari mengungkapkan satu porsi onde-onde berisi tiga onde-onde dengan tiga macam rasa itu, ditawarkan dengan harga Rp20.000. “Ada juga kemasan khusus yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujarnya.

KULINER JOGJA : Salad Sehat di Letusse Salad

$
0
0
Sajian sehat di Letusse Salad (JIBI/Harian Jogja/Bony Eko Wicaksono)

Kuliner Jogja dari Letusse Salad mengutamakan aneka menu sehat untuk Anda.

Harianjogja.com, JOGJA–Menu makanan sehat memang tengah digandrungi berbagai kalangan masyarakat selama beberapa tahun terakhir di Jogja dan sekitarnya.

Menu vegetarian atau organik masih menjadi pilihan utama para pecinta makanan sehat. Salah satunya adalah salad yang menjadi menu makanan sehat andalan Letusee Salad.

Gerai makanan sehat ini terletak di salah satu hotel di kawasan Mrican, Jogja. Berbagai olahan menu makanan sehat pilihan menjadi tawaran menarik untuk dicicipi. Tentu saja yang paling dicari adalah menu salad. Ada beberapa menu salad yang siap dihidangkan seperti Letusee Salad with Mayo Dressing, Green Salad Cup hingga Tuna Salad with Balsamic Dressing. Sangat menggiurkan bukan?

Tampilan salad yang disajikan cukup menarik. Menu Letusse Salad terdiri dari selada hijau, selada merah, jagung manis, bawang bombay dan kentang goreng. Rasa salad akan lebih lezat dan segar dengan tambahan mayonaise sebagai dressing. Meski disajikan dengan mayonaise namun tidak menimbulkan eneg saat menggoyang lidah. Segar dan terasa ringan di mulut.

Bagi penyuka buah-buahan, Anda perlu mencicipi menu Green Salad. Kombinasi salad dan buah-buahan yang fresh bakal memanjakan lidah. Atau bisa juga mencoba menu salad lainnya yang berbahan utama daging ikan tuna. Jika Anda ingin beralih ke menu makanan sehat, Letusee Salad menjadi pilihan utama. Sehat dan menyegarkan.

KULINER HOTEL : Lezatnya Menu Bahari dari Lorin Solo Hotel

$
0
0
Public Relation Officer Lorin Solo Hotel, Daniek Medikawati, menunjukkan dua menu bahari dan cake baru di hotel setempat. Foto diambil beberapa waktu yang lalu. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Kuliner Hotel di Solo sangat beragam. Salah satunya Lorin Solo Hotel yang meluncurkan menu ikan.

Solopos.com, SOLO—Lorin Solo Hotel meluncurkan dua menu baru berbahan dasar bahari pada Mei ini. Pemilihan menu bahari itu untuk mendukung program pemerintah yang gencar mempromosikan gemar makan ikan.

Executif Chef Lorin Solo Hotel, Sugiyono, mengatakan dua menu baru tersebut adalah Mangut Ikan Patin dan Sup Kepiting. “Kami mendukung program pemerintah yang mencanangkan gemar makan ikan. Produk ikan di Indonesia ini sangat banyak dan kami harus mampu mengemembangkan produk bahari ini,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini di Sasono Bujono Restaurant hotel setempat.

Pada menu masakan mangut, menurutnya, bahan dasar yang awam digunakan adalah ikan lele. Untuk menambah variasi kuliner Nusantara, dia kemudian menggantinya menjadi ikan patin.

Ikan tersebut dipilih karena memiliki daging yang lembut, halus dan enak. Ikan tersebut juga memiliki kandungan protein yang tinggi yang mampu meningkatkan kecerdasan otak.

Sebelum diolah, ikan patin tersebut dikeluarkan durinya. Mangut Ikan Patin itu memiliki cita rasa yang gurih bercampur pedas karena menggunakan bumbu rempah pilihan. Apalagi, dengan aneka potongan sayuran dan cabai membuat siapapun tergoda untuk menyantapnya.

Kuliner tersebut semakin lengkap dengan sajian nasi dan sambal sebagai pelengkapnya. Menu baru tersebut dibanderol dengan harga Rp50.000/porsi.

Sementara, menu lainnya, Sup Kepiting, memiliki cita rasa asam pedas. Shous Chef Lorin Solo Hotel, Budi Prasetyo, mengaku menggunakan kepiting yang segar agar memiliki rasa yang mantap. Menu kuliner tersebut dijual seharga Rp90.000/porsi.

Selain dua menu bahari, Lorin Solo Hotel juga meluncurkan menu baru yakni Double Choco Cake. Menu baru yang menggunakan cokelat hitam dan putih itu dijual seharga Rp30.000/porsi.

KULINER SLEMAN : Nikmatnya Wader Khas Kali Progo

$
0
0
Para ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok pengolah dan pemasar wader, Citra Wader, Dusun Kliran IX, Desa Sumberagung, kecamatan Minggir, memasak ikan wader yang ditangkap di Kali Progo belum lama ini. (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Kuliner Sleman dari Dusun Kliran menyajikan aneka olahan wader Kali Progo.

Harianjogja.com, SLEMAN-Rasanya renyah, gurih, dan tak kalah dengan ikan tawar lainnya. Wader yang selama ini masih dipandang sebelah mata, ternyata memiliki sensasi rasa yang tak kalah dengan olahan ikan jenis nila, gurami, dan lainnya.

Wader, salah satu jenis ikan kali yang sering dijumpai di wilayah Sleman, ternyata mendatangkan peruntungan tersendiri bagi para perempuan di Dusun Kliran IX, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir. Lokasi dusun yang berdekatan dengan Kali Progo, membuat para perempuan yang rata-rata telah berumah tangga ini memanfaatkan potensi yang ada di dalamnya.

Kisah sukses perempuan Kliran berawal ketika seorang pria memiliki hobi memancing di Kali Progo.
“Suami saya suka mancing. Dapetnya ikan wader. Saya disuruh ngolah lalu saya olah macam-macam hingga akhirnya berkembang sampai sekarang,” jelas koordinator kelompok pengolah dan pemasar ikan wader presto, Citra Wader, bernama Sri Suhandari, 33, belum lama ini.

Di tangannya dan juga bersama sepuluh anggota kelompok lainnya, wader diolah menjadi menu lauk yang kaya gizi. Beberapa menu yang disajikan adalah wader presto sebagai menu unggulan, wader crispy, mangut, pepes, bawang uyah [bawang putih campur garam], dan juga bacem presto.

“Setiap dua hari sekali kami disetori ikan dari nelayan kali progo lalu kami olah dan hasilnya ada yang dijual ke rumah makan, ke pasar, ada juga pesenan catering,” kata Ndari, sapaan akrab perempuan berhijab ini.

Dalam sehari, Ndari dan teman-temannya mengolah sekitar 5-10 kilogram wader dari berbagai ukuran. Untuk wader ukuran kecil biasanya diolah menjadi wader crispy sedangkan wader sedang bisa diolah pepes dan juga mangut. Sementara yang ukuran paling besar menjadi olahan bacem presto.

Menemukan teknis memresto wader memerlukan waktu yang tidak lah singkat. Teksturnya yang lembut dibutuhkan kahati-hatian agar ikan tidak hancur. “Awalnya dipresto sepuluh menit tapi durinya masih keras. Seperempat jam masih. Setengah jam juga dan akhirnya bisa lunak setelah satu jam dipresto. Itupun awalnya sempet remuk [hancur],” jelas Ndari saat ditemui di rumahnya.

Harga wader di Citra Wader bervariasi. Untuk mangut dan bacem, kelompok membanderol harga kisaran Rp50.000 per kilogram. Pepes Rp5.000 per bungkus. Sementara wader crispy Rp120.000 per kilonya.

Menurut anggota kelompok lainnya, Lugiyem, 46, adanya kelompok Citra Wader bisa membantu perekonomian keluarga di Dusun Kliran IX. Selain itu, perempuan Kliran setidaknya telah membantu pemerintah dalam menggencarkan kampanye konsumsi ikan.

“Meski jualnya ke tenongan-tenongan di pasar tapi kalau rutin bisa jadi pendapatan rutin kami,” ujar Lugiyem. Menurutnya, Citra Wader sudah berhasil merambah kalangan ekonomi menengah ke atas. Pasalnya pemesan tidak hanya dari pasar tradisional seperti Pasar Balangan dan Pasar Dekso tetapi juga katering untuk acara resepsi di gedung pertemuan.

Pusat pengolahan ikan wader berada di rumah Ndari. Namun jika ada pemesanan berlebih, para anggota kelompok memasaknya di rumah masing-masing dan kemudian dikumpulkan kembali.

KULINER JOGJA : Bale Bebakaran Andalkan Nasi Bakar Sapi-Ayam

$
0
0
Nasi bakar daging sapi dan ayam yang ditawarkan Bale Bebakaran. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Kuliner Jogja dari Bale Bebakaran andalkan nasi bakar sapi-ayam.

Harianjogja.com, JOGJA—Rumah makan Bale Bebakaran di bawah naungan Bale Ayu Group, membuka cabang baru di Umbulharjo, Jogja. Spesialis Bebakaran itu menyajikan menu spesial baru, nasi bakar sapi dan ayam. Harga per porsi hanya Rp10.000.

Lokasi RM Bebakaran yang dikomandani Suryanto itu, terletak di Jalan Menteri Supeno No. 101, Umbulharjo, Jogja. Selain mudah dijangkau masyarakat, lokasinya yang cukup strategis di pinggiran Timur Kota Jogja dan pusat keramaian itu, cocok untuk kantong mahasiswa. “Lokasi di sini jadi sangat strategis untuk mahasiswa sesuai segmen kami,” kata General Manager Bale Ayu Group, Yudhiono, Jumat (29/5/2015).

Seperti cabang pertamanya, Bale Bebakaran cabang Umbulharjo itu memiliki luas 1.000 meter persegi. Dengan luas tersebut, Bale Bebakaran mampu menampung setidaknya 170 orang sekali kunjung. Rumah makan ini juga mengusung aneka menu berharga terjangkau mulai Rp9.000 per porsi dan minuman mulai Rp1.500 per porsi.

Terdiri atas menu bakar Bale Spesial, Bakar Rempah, Bakar Madu, Bakar Kecap, Bakar Kecap Pedas, Bakar Lombok Abang, Bakar Lombok Ijo, dan Bakar Lombok Rawit. Sajian olahannya terbilang komplet, mulai dari daging ikan, unggas, ikan nila, gurami, lele, ayam, bebek, burung puyuh, cumi hingga seafood.

Selain itu, ada menu aneka crispy berupa menu udang cumi dan gurami dengan balutan saus madu atau saus nanas. Serta, menu aneka jamur berupa jamur crispy, penyet, tongseng, lada hitam, dan jamur citarasa. “Kami juga menambah menu-menu baru. Misalnya nasi bakar berisi daging sapi atau daging ayam. Ada juga cumi bakar. Pokoknya yang serba bakar akan kami hadirkan di sini,” tambah Yudhi.

?Disinggung soal menu nasi bakar Bale Bebakaran, Yudhi menjelaskan, nasi bakar tersebut dibuat dengan bahan khusus. Tidak seperti nasi bakar kebanyakan, pihaknya memberikan tambahan berupa gading sapi atau daging ayam di dalamnya.

“Nasinya pulen dan diberi bumbu khusus. Rasanya cocok di lidah karena kami memberikan yang spesial,” ujarnya.

Nasi dan daging yang sudah disiapkan, dimasukkan dalam gulungan daun pisang. Setelah tanak, nasi bakar dalam gulungan daun pisang pun ?disajikan. Dengan porsi yang pas, konsumen bisa menambah lauk apa saja yang tersedia. “Sebenarnya, satu porsi nasi bakar sudah mengenyangkan. Namun, jika konsumen ingin menambah lauk pauk yang lain, bisa juga. Ini disarankan untuk menambah selera makan,” tutup Yudhi.

RESEP MASAKAN : Ini Cara Mudah Bikin Es Krim di Rumah

$
0
0
Ilustrasi Es Krim (Snowy.co.in)

Resep masakan es krim tentu menjadi salah satu yang sering Anda cari. Pasalnya, es krim adalah minuman yang hampir disukai semua orang.

Solopos.com, SOLO – Hampir semua orang suka es krim. Selain rasanya yang manis, banyak orang percaya es krim dapat meningkatkan mood. Tak perlu mengeluarkan uang banyak uang, es krim sebenarnya bisa Anda buat sendiri di rumah.

Berikut cara mudah membuat es krim di rumah sebagaimana dikutip Solopos.com dari BBCgoodfood, Jumat (29/5/2015):

Bahan-bahan
400 ml whip cream (krim kocok) cair
1 kaleng susu kental manis
200 gram stroberi

Cara membuat
- Haluskan 150 gram stroberi, sisihkan.
- Cincang 50 gram stroberi, sisihkan.
- Kocok whip cream menggunakan mixer sampai kaku dan mengembang [kira-kira 15-20 menit].
- Tambahkan susu kental manis dan stroberi yang sudah dihaluskan ke dalam kocokan whip cream. Kemudian mixer kembali  hingga semua bahan tercampur rata.
- Masukkan stroberi yang sudah dicincang, lalu aduk menggunakan spatula.
- Terakhir, letakkan adonan es krim ke dalam wadah kedap udara dan simpan di freezer selama enam jam.
- Setelah enam jam, es krim siap untuk dihidangkan.

Bagaimana, mudah bukan? Es krim ini sangat cocok menemani Anda bersama keluarga untuk bersantai di akhir pekan. Selamat mencoba… (Chelin Indra/JIBI/Solopos.com)

 

 


FOOD BLOGGER : Berfoto Dulu Baru Makan

$
0
0
Salah satu tempat kuliner yang diunggah akun keplekilatsolo (Twitter)

Food blogger belakangan semakin marak dengan kehadiran blogger-blogger baru yang menyuguhkan beragam makanan.

Solopos.com, SOLO-Atina, 23, melenggang masuk ke salah satu gerai kopi di pusat perbelanjaan Solo Paragon Lifestyle Mall, Selasa (2/6/2015) sore. Ditemani dua temannya, perempuan yang baru lulus dari salah satu perguruan tinggi di Kota Bengawan ini memesan segelas minuman dingin plus camilan.

Setelah pesanan minuman dan makanan selesai dibuat, ketiga sekawan itu memilih sudut tempat duduk di bagian tengah. Kemudian mereka merogoh telepon pintar dari kantung saku celana dan sibuk dengan gawainya masing-masing.

Sejurus kemudian Tina, sapaan akrabnya, memotret dirinya sendiri (selfie) dengan latar depan segelas minuman dingin pesanannya. Setelah itu dia mengunggah foto diri di akun Path pribadinya. “Buat seru-seruan aja,” katanya saat mengungkapkan alasan memfoto menu pesanannya.

Tina mengaku rajin mengunggah foto di setiap tempat yang ia sambangi. “Kalau lagi di restoran atau kafe, aku foto yang ada makanan khasnya. Kalau di tempat piknik, foto tempatnya. Biar teman-teman tahu kalau aku lagi dimana,” bebernya.

Kalau zaman dulu ada nasihat bijak “berdoa dulu sebelum makan”, kini yang berlaku justru “berfoto dulu sebelum makan”. Selain didukung kecanggihan teknologi kamera telepon pintar, media sosial juga mempunyai andil besar melanggengkan kebiasaan yang populer di kalangan anak muda beberapa tahun belakangan itu.

Kebiasaan Tina dkk. mungkin cuma sekadar iseng. Namun berawal dari keisengan hobi jajan dan posting foto makanan, Okki Rushartanto, akhirnya serius mengelola akun @keplekiIlatsolo. Akun yang aktif di Twitter dan Kaskus sejak 2011 ini awalnya merupakan tempat berkumpulnya Kaskuser tukang jajan di Soloraya.

“Awalnya dari komunitas di Kaskus Soloraya. Banyak teman yang hobi bikin thread makanan. Setelah Twitter ngehits, kami juga main ke sana,” terang Okki, saat ngobrol dengan The Young di kawasan Ngarsopuro Solo, Selasa siang.

Sebagai admin, Okki mengungkapkan ia tidak punya waktu khusus untuk mengupdate postingan review wisata kuliner di Soloraya. Hingga saat ini, dirinya juga emoh ditawari menjadi buzzer untuk mengendorse tempat makan, kafe, atau restoran. “Makan ini kan kebutuhan. Saya pilih independen, biar enak dan bebas bikin review,” jelasnya.

Akun yang telah mengulas ratusan tempat makan ini punya gaya baku untuk menyajikan informasi kuliner di Kaskus dan Twitter. “Yang jelas ada informasi tempat, harga, pelayanan, dan testimoni rasa. Untuk rasa, saya biasa mengajak teman untuk bikin perbandingan rasa. Biar lebih objektif,” katanya.

Okki mengutarakan dia tidak menyiapkan piranti khusus untuk mendukung hobinya membuat ulasan makanan. Untuk mendokumentasikan makanan dan tempat yang pernah ia sambangi, wirausaha muda ini memanfaatkan kamera telepon genggam.

Sementara itu, akun Instagram (IG) @kulinerdisolo punya gaya yang berbeda soal menyajikan informasi kuliner di Kota Bengawan. Sebagai pemain baru IGers yang punya slogan culinary adventures #kotasolo, tiga sekawan yang terdiri atas Thoric, Amanda, serta Akbar memberikan foto menu andalan, detail interior tongkrongan, serta harga makanan dan minuman.

“Kami sengaja tidak memberikan review rasa. Soalnya setiap orang punya lidah dan selera berbeda. Belum tentu yang menurut kami enak, menurut orang lain enggak,” tutur Muhammad Thoric, salah satu founder @kulinerdisolo, saat berbincang di Solo Paragon Lifestyle Mall, Selasa.

Thoric mengungkapkan ia bersama kedua temannya lebih memilih IG dengan pertimbangan kecenderungan anak muda zaman sekarang banyak yang mencari informasi destinasi kuliner dari situs berbagi foto tersebut. “Kalau mesti googling dan membaca blog dulu, beberapa anak muda malas. Banyak yang cari praktis dari IG,” katanya.

Untuk mendukung hobinya posting foto makanan, lelaki yang berprofesi sebagai fotografer dan desainer lepas ini menyiapkan peralatan khusus berupa kamera DSLR. “Kalau kamera lowbatt, baru pakai handphone,” jelasnya.

Saat ditanyai serunya mengunggah foto makanan dan tempat nongkrong baru di IG, Thoric menjawab yang seru saat dia diundang makan gratis dari pemilik usaha makanan. Selain itu, yang paling membahagiakan dari hobinya posting foto kuliner ini adalah bisa membantu promosi gratis.

“Paling senang melihat warung yang dulunya sepi setelah kami foto dan review jadi ramai. Kebetulan ibu saya juga pedagang. Senang melihat orang usahanya berkembang,” pungkasnya.

FOOD BLOGGER : Inilah 3 Food Blogger Tenar di Indonesia

$
0
0
ilustrasi (news.com.au)

Fodd blogger memiliki aktivitas memberikan informasi seputar kuliner sebagai bagian dari gaya hidup masa kini.

Berikut adalah tiga food blogger yang telah memiliki nama di Tanah Air.
1. Julia Veronica & Marius Tjenderasa

Sejoli penulis Julia Veronica dan fotografer Marius Tjenderasa merupakan pasangan pengelola www.anakjajan.com. Blog kuliner, gaya hidup, dan perjalanan yang aktif sejak 2011 lalu itu diakses 351.000 setiap bulannya.

Sebagai salah satu food blogger kondang di Indonesia, saat ini pengikut @anakjajan telah mencapai 89.000 lebih. Petualangan jelajah rasa @anakjajan tidak melulu di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dll., namun juga pernah merambah Singapura, Thailand, Filipina, Hong Kong, Macau, hingga Jepang.

2. Stanislaus Hans Danial Subianto

Berawal dari hobi, Stanislaus Hans Danial Subianto mulai membuat posting foto makanan dan membuat review makanan. Sebagai freelance fotografer profesional, ia membuat blog yang mengulas kegemarannya makan dengan nama eatandtreats.

Sejak aktif pada Oktober 2012 lalu, blog eatandtreats telah dikunjungi lebih dari satu juta kali dengan rata-rata kunjungan harian mencapai 10.000 kali. Sementara akun @eatandtreats yang hobi posting foto makanan menggugah selera, kini diikuti lebih dari 71.000 pengikut.

3. Mullie Marlina

Sebagai ibu yang juga aktif bekerja, Mullie Marlina punya hobi memasak. Setahun kemudian hobinya menjalar dengan gemar makan di luar dan membuat ulasan tempat makan baru. Bermodal kamera mirrorless, sejak 2012 lalu ia mengelola blog dan akun Instagram myfunfoodiary.

Blog kuliner, travel, dan gaya hidup ini telah dikunjungi 4 juta kali lebih. Sementara follower Instagram, @myfunfoodiary kini telah mencapai lebih dari 35.000 pengikut. Sebagai pecinta kuliner, Mullie pernah membuat ulasan kuliner di Jakarta, Bandung, Bali, hingga negara tetangga di Singapura dan Malaysia.

KULINER KAMPUS : Kantin Mbok Jum, Sering Dikangeni Para Alumni UNS

$
0
0
Salah satu menu makanan yang disajikan kantin Mbok Jum (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Kuliner kampus sangat beragam salah satunya kantin Mbok Jum yang berada di UNS.

Solopos.com, SOLO-Kantin ibarat teman bagi kebanyakan mahasiswa. Karena kebanyakan mahasiswa tinggal di kos dan jarang memasak, kantin menjadi teman setia untuk mengobati rasa lapar.

Di Universitas Sebelas Maret (UNS), hampir setiap fakultas memiliki kantin. Pelaksana Humas UNS, Bahtiar mengungkapkan dari semua kantin di UNS, kantin Mbok Jum yang terletak di belakang gedung Koperasi Mahasiswa UNS, adalah yang paling awet. Sejak tahun 1979, kantin tersebut dikelola orang yang sama yaitu Jumiyati atau yang terkenal dengan nama Mbok Jum.

“Kantin Mbok Jum itu melegenda. Hampir semua mahasiswa UNS dari angkatan awal dulu, tahu Mbok Jum,” ungkapnya saat saya temui di ruang Humas dan Kerja Sama UNS, Senin (1/6/2015).

Biasanya ketika ada alumni UNS yang datang ke kampus, ungkapnya, banyak yang menanyakan apakah Mbok Jum masih ada atau tidak. “Alumni yang kini jadi pejabat di banyak lembaga kalau ke sini ada yang suka menanyakan Mbok Jum. Kadang mereka ada yang menyempatkan diri ke kantin Mbok Jum,” terangnya.

Jumiyati atau yang lebih dikenal Mbok Jum (JIBI/Solopos/Eni Widiastuti)

Jumiyati atau yang lebih dikenal Mbok Jum (JIBI/Solopos/Eni Widiastuti)

Mbok Jum adalah seorang ibu rumah tangga asal Jebres, Solo. Ibu tiga orang anak ini mulai berjualan di UNS sejak kampus itu mulai dibangun tahun 1979. Sebelum berjualan makanan di UNS, Mbok Jum telah berjualan makanan di rumah. Lalu ia ditawari untuk berjualan di UNS. Mbok Jum menceritakan awalnya ia melayani para pekerja proyek pembangunan kampus UNS. Saat itu, hanya ia yang berjualan makanan di lingkungan kampus UNS. “Sejak awal berjualan, tempatnya ya di sini. Tidak pernah pindah. Saya sewa tempat Rp2 juta/bulan. Bangunan ini saya yang membangun,” ujarnya.

Saya sendiri termasuk salah satu alumni UNS yang beberapa kali pernah makan di kantin Mbok Jum, semasa kuliah dulu. Ketika saya mendatangi kantin Mbok Jum, Senin, suasana kantinnya tidak jauh berbeda dengan suasana kantin Mbok Jum sekitar belasan tahun silam. Penataan meja kursi atau pun tempat penyajian makanan, sepertinya tidak berubah.
Puluhan orang duduk di kursi sambil menikmati aneka hidangan yang sudah mereka pesan. Tak sedikit di antara mereka yang sudah selesai makan dan dilanjutkan mengobrol santai dengan teman-temannya.

Senin lalu, Mbok Jum menyediakan menu pecel, gudeg sambel goreng, soto, nasi urap, aneka lauk dan minuman. Lauk yang disediakan antara lain tempe goreng, bandeng, galantin, telur dadar, telur coklat, ayam goreng, usus goreng, lele goreng.

Saya pun tertarik untuk menikmati nasi pecel dengan lauk telur dadar, rendang daging sapi dan krecek, perkedel kentang dan segelas es beras kencur. Saya sengaja minta nasi sedikit, karena ingin mencicipi beberapa lauk yang disediakan.

Hmmm, rasanya nikmat sekali. Nasinya yang masih hangat sangat pas dinikmati dengan pecel. Telur dadar yang diberi irisan luncang menjadi lauk yang cocok untuk teman menyantap nasi pecel. Bayam dan tauge yang direbus menjadi komponen sayuran pecel yang disediakan. Bumbu pecelnya tidak terlalu pedas. Daging sapi giling yang dibentuk bulatan kecil lalu direndang dengan krecek juga menjadi lauk yang pas untuk menikmati nasi pecel. Untuk menikmati semua menu itu, saya cukup membayar Rp8.000. Menurut saya, harganya sangat murah.

Mbok Jum mengungkapkan jika sedang ramai omzet penjualannya bisa mencapai Rp3 juta/hari. Jika agak sepi, biasanya hanya mendapatkan Rp1,5 juta/hari. Ketika ditanya apa resepnya sehingga bisa bertahan lama berjualan di UNS, Mbok Jum mengatakan masakan yang enak dimakan menjadi kuncinya. Karena segmen pasarnya mahasiswa, Mbok Jum tidak mematok harga mahal.

“Kalau harganya mahal, pelanggan lari ke tempat lain. Karena harganya murah, untungnya memang sedikit. Tapi cukup untuk menggaji enam karyawan dan kebutuhan keluarga saya,” ujarnya.

Selain itu, ungkapnya, ia juga bersedia memberikan utangan kepada pelanggan yang mengaku tidak punya uang. Mbok Jum menceritakan, kadang ada mahasiswa yang jujur bilang minta utang dulu untuk makanan yang dinikmati.

Mbok Jum mengungkapkan ia memiliki pengalaman menarik ketika puluhan mahasiswa UNS mengadakan reuni beberapa waktu lalu. Saat itu, mereka memberikan uang kepada Mbok Jum Rp2 juta. Awalnya Mbok Jum menolak. Tapi salah satu dari alumni itu yang mengatakan bahwa uang itu sebagai pengganti karena semasa menjadi mahasiswa dulu, ada di antara mereka yang terpaksa makan di kantin Mbok Jum tapi tidak membayar karena tidak punya uang.

“Entah mereka bercanda atau serius saya tidak tahu. Selama ini saya percaya saja sama mereka,” ujarnya.

KULINER SOLO : Menikmati Jajanan Kekinian di Hello Food Fest Solo Paragon

$
0
0
Pengunjung nongkrong di Hello Food Fest (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo  dalam acara Hello Food Fest #1 menghadirkan berbagai macam kudapan di area Food Garden Solo Paragon Lifestyle Mall.

Solopos.com, SOLO – Iringan lagu jazz mengalun pelan di area Food Garden Solo Paragon Lifestyle Mall, Jumat (5/6/2015) sore. Silih berganti, belasan anak muda duduk beralaskan karpet plastik bermotif kotak-kotak hitam-putih. Mereka mengelilingi sebuah meja kecil yang dibuat dari bekas palet kayu buah.

Sembari berbagi cerita dan tawa, mereka mengudap aneka jajanan yang dijajakan 16 kios makanan dan minuman yang sedang naik daun di kalangan anak muda Soloraya. Kalau biasanya berburu beberapa jajanan harus berpindah tempat, acara bertajuk Hello Food Fest #1 menghadirkannya dalam satu lokasi yang semarak.

Acara yang dibuat santai dengan kemasan piknik outdoor di taman ini menghadirkan beberapa tenant di antaranya Sweet Bowl, Mahu Mahu Taiwanese Rice Roll, HalloSolo Kitchen, Breeze Premium Ice Blend, Camp Wings, Banana Filing, Hotdogs Eat Hobo, Say Cheese, Sunday Tropical Drinks, Pao Pao, Picabit, Sosis Kampleng, Nona Patisserie, hingga Haliibiy Ketan Susu.

Buat camilan bercita rasa asin, Anda dapat menjajal Calzone Cheese Pepperoni dari stan HalloSolo Kitchen. Makanan yang bentuknya menyerupai pastel ini kulitnya dibuat dari adonan dasar pizza. Bagian dalamnya diisi saus, pepperoni, serta keju.

Sebelum dihidangkan, penjaga stan akan memanaskan makanan yang sebelumnya sudah dipanggang tersebut. Opsi filling yang bisa dipilih antara lain keju, sosis, cokelat, hingga aneka homemade selai. Soal harga tak perlu kuatir, camilan pengganjal perut ini dipatok Rp7.000-Rp12.000.

Camilan lain bercita rasa manis yang banyak diburu pengunjung adalah Picabit. Buat penyajiannya, beberapa kue cubit ditata di dalam gelas kemudian pengunjung bisa memilih aneka taburan mulai dari Nutella, Ovomaltine, Kit Kat Green Tea, Oreo, keju, dll. Harga makanan dipatok Rp5.000-Rp18.000.

Salah satu menu baru yang dijajakan Picabit adalah Sand Pinch Cake. Sekilas makanan yang dikemas dalam wadah pot plastik kecil berwarna hitam ini tidak terlihat menggiurkan. Tumpukan kue cubit cokelat yang dicampur dengan keju, bagian atasnya dipenuhi taburan Oreo yang ditumbuk halus.

Tekstur dan warna taburan yang hitam legam sekilas mirip tanah. Di sela-sela taburan hitam, terdapat kejutan jeli yang dicetak menyerupai cacing tanah. Buat menikmati makanan yang terasa manis namun tidak bikin enek ini, siapkan kocek Rp18.000.

Setelah perut terisi camilan, siapkan ruang untuk aneka minuman kekinian. Salah satu yang pas buat berbagi senja bareng sahabat sambil melepas penat adalah Punchday racikan Sunday Tropical Drink. Minuman dingin yang dibuat dari campuran jus nanas, perasan air lemon, sirup, plus soda ini dihargai Rp10.000.

Penggagas acara Hello Food Fest, Widya Rosena, mengatakan acara yang berlangsung Jumat-Minggu (5-7/6/2015) ini baru kali pertama diselenggarakan.

“Konsepnya piknik ngadem di pelataran mal. Di sini anak-anak enggak cuma makan dan nongkrong tapi juga bisa menikmati suguhan musik dari DJ, nonton film bertema kuliner, kontes foto Instagram, Cake Decoration Class, dan lomba makan,” jelasnya saat ngobrol dengan Solopos.com, di sela acara.

Salah seorang pengunjung, Anis, 21, yang datang bareng sahabatnya mengaku Kota Solo butuh lebih banyak acara kreatif yang dimotori anak muda seperti ini. Ia merasa senang tak perlu berpindah tempat untuk memburu beberapa makanan kesukaannya. “Enak banget, udah ada semua di sini. Sering-sering aja bikin event seperti ini,” katanya.

Buat yang belum punya agenda piknik ke luar kota akhir pekan ini, acara yang digelar mulai 12.00 WIB-22.00 WIB ini bisa jadi alternatif kegiatan seru-seruan sambil mengisi perut dengan aneka camilan kekinian.

PUTRA JOKOWI NIKAH : Ini Sensasi Markobar Bagi 3.200 Tamu Gibran-Selvi

$
0
0
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (kanan) berfoto bersama putranya, Gibran Rakabuming Raka seusai melakukan prosesi siraman kediamannya di Jl. Kutai Utara di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (10/6/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Putra Jokowi nikah hari ini. Resepsi pernikahan Gibran-Selvi akan disajikan menu-menu tradisional dan markobar.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah sajian telah disiapkan untuk para tamu pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda. Salah satu jajanan yang akan disuguhkan para tamu yaitu Martabak Kota Barat (Markobar) 8 rasa dan 16 rasa. Namun, untuk Makobar 16 rasa hanya akan dipajang di meja display di lokasi pernikahan. Markobar merupakan nama kafe Gibran yang berlokasi di Kota Barat, Solo.

Jajanan inovasi dari Gibran bersama Arief Setyobudi itu akan disuguhkan kepada para tamu pada Kamis (11/6/2015). Panitia telah menyiapkan 400 loyang Markobar atau 3.200 potong martabak untuk para tamu.

Namun, Markobar tersebut akan dikeluarkan panitia hanya untuk tamu pada saat pagi dan malam hari, yaitu 200 loyang untuk pagi hari dan 200 loyang untuk malam hari. Sedangkan untuk tamu yang datang pada siang dan sore hari tidak bisa mencicipi martabak itu.

Kapten Outlet Markobar yang berlokasi di samping Solo Grand Mal, Firman Dito, 24, mengatakan pada saat resepsi pernikahan Gibran, pihaknya diminta untuk menyediakan 400 loyang Markobar 8 rasa. Saat resepsi nanti, pihaknya hanya menyediakan Markobar 8 rasa, sedangkan untuk Markobar 16 rasa hanya akan dipajang di acara itu.

Untuk Markobar 16 rasa memang hanya dipajang, karena ini untuk memperkenalkan produk baru itu kepada masyarakat. “Nanti akan ditempatkan di atas meja dekat lokasi makanan, supaya para tamu tahu produk terbaru kami,” katanya saat ditemui Solopos.com di outletnya, Rabu (10/6).

Markobar 8 rasa yang akan disuguhkan yaitu martabak yang memiliki rasa ceres, kacang coklat, keju kacang coklat, delfi, oreo, silverqueen, cadburry, toblerone, kit kat, dan nutella. Sedangkan delapan rasa yang merupakan produk baru, yaitu rasa green tea, timtam redvelvetovomaltine, tobleron hitam, tobleron putih, oreo, van houten, dan ritter sport.

Meja Sajian

Firman mengatakan ada penyajian yang berbeda untuk Markobar yang akan disajikan dalam pernikahan Gibran, yaitu satu Loyang martabak hanya memiliki satu rasa. Padahal, jika secara umum satu Loyang martabak memiliki delapan rasa. Hal ini supaya proses pembuatan lebih mudah dan tidak menyulitkan saat diletakkan di meja sajian.

“Soalnya nanti di meja sajian akan dikelompkkan per jenis rasa. Ya, ini hanya untuk mempermudah penyajian saja,” ungakp dia.

Markobar ini akan dimasak di dekat Graha Saba Buana, ini supaya penyajian bisa tetap hangat. Untuk menyajikan 400 loyang martabak ini, ia akan dibantu 20 koki Markobar dari tiga outlet di Solo. Selain itu, pembuatan martabak ini menghabiskan 70 kg tepung dan sekitar 40 gula pasir.

Viewing all 382 articles
Browse latest View live