Quantcast
Channel: Kuliner – Solopos.com
Viewing all 382 articles
Browse latest View live

KULINER SOLO : Syariah Hotel Solo Luncurkan Menu Kurma

$
0
0
Syariah Hotel (Lorinhotels.com)

Kuliner Solo pada bulan Ramadan 2015 diperkaya olahan kurma oleh Syariah Hotel Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Syariah Hotel Solo (SHS) meluncurkan menu dengan bahan dasar utama kurma dalam Top Chef Menu Suggestion of The Month. Selain itu, bermacam kreasi makanan juga akan dihadirkan untuk menarik pengunjung lokal atau leasure.

Executive Chef SHS, Andrian Yoga, menyampaikan pada bulan Ramadan 2015 ini meluncurkan dua menu untuk Raisin Nasi Begana untuk main course dan Larva Choco Kurma untuk desert. Dia mengatakan main course yang dihadirkan adalah kreasi masakan nusantara yang dikombinasikan dengan cita rasa Timur Tengah.

Yoga menyampaikan memilih nasi belaga karena memiliki rasa yang gurih sehingga akan menghadirkan cita rasa yang pas untuk lidah masyarakat Solo, yakni manis dan gurih. Menurut dia, kurma yang dipakai adalah kurma Tunisia yang memiliki kualitas terbaik. Makanan tersebut disajikan dengan tempe, ayam gulai, dendeng, telur, dan sambal goreng ati. Larva Choco Kurma memiliki irisan kurma yang dicampur dengan coklat di bagian tengah.

“Raisin Nasi Begana dibanderol dengan harga Rp55.000 ++ sedangkan Larva Choco Kurma senilai Rp25.000 ++, kedua menu tersebut diharapkan dapat menambah pilihan kuliner selama Ramadan. Menu baru ini kami hadirkan untuk meningkatkan penjualan food and beverage [fnb] selain dari banquet,” ungkap Yoga saat ditemui Solopos.com, Selasa (16/6/2015).

Dia mengatakan penjualan makanan selain dari tamu yang menginap atau mengadakan meeting di hotel masih sangat minim. Oleh karena itu, pihaknya terus melengkapi menu a la carte untuk meningkatkan tamu individual dan leasure. Pihaknya menargetkan mampu menjual 20 pax per hari untuk kedua menu tersebut.

Public Relations Officer SHS, Paramita Sari Indah, mengatakan Top Chef Menu Suggestion yang biasanya setiap bulan akan menjadi tiga bulan sekali. Hal ini supaya menu yang disajikan bisa lebih lama dan bisa dikenal oleh masyarakat. Yoga menambahkan selama ini masyarakat Solo lebih suka bersantap di restoran biasa dari pada di restoran hotel.

Selain itu, pihaknya juga berencana membuat program khusus, seperti barbeque night in garden untuk menarik pengunjung. Sedangkan di saat peak season, biasanya menggandeng UMKM kuliner khas Solo dengan penyajian berkonsep stall.

 


Bebek dan Ayam Goreng Pak Ndut Hadir di Singapura

$
0
0
Aneka masakan daging bebek (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

Bebek dan Ayam Goreng Pak Ndut buka outlet di Singapura.

Solopos.com, SOLO — PT Indo PD Mandiri membuka outlet Bebek dan Ayam Goreng Sari Rasa Pak Ndut di Lucky Plaza, Orchard, Singapura. Outlet baru Pak Ndut tersebut menjadi cabang pertama yang dibuka di luar negeri.

Business and Development PT Indo PD Mandiri, Arif Widiyono, mengatakan pembukaan cabang baru di Singapura tersebut adalah wujud go international yang dilakukan oleh bisnis franchise setempat. Sejauh ini, masih sangat langka waralaba lokal Indonesia yang bisa menembus pasar internasional.

Kendati demikian, dia mengaku tetap mempertahankan cita rasa makanan tradisional. “Selain bebek dan ayam goreng, kami juga menyediakan menu lokal seperti gado-gado, tahu, telur, dan sayur asem. Begitu juga dengan minuman, ada es dawet dan es cincau juga,” jelasnya belum lama ini.

PT Indo PD Mandiri telah memiliki 35 outlet Bebek dan Ayam Goreng Sari Rasa Pak Ndut. Rencananya mereka kembali membuka cabang baru di Balikpapan seusai Lebaran 2015.

INFO HIDUP SEHAT : Resep Es Buah Segar Menyehatkan Badan

$
0
0
Jus buah (unifiedlifestyle.com)

Info hidup sehat selama Ramadan penting disimak. Inilah cara membuat es buah segar menyehatkan badan.

Solopos.com, SOLO – Berbuka puasa dengan es buah yang dingin dan manis memang menyegarkan. Kendati demikian, terlalu banyak mengonsumsi makanan serta minuman yang manis juga tidak baik bagi tubuh.

Es buah biasanya dibuat dari macam-macam buah-buahan yang dipadukan dengan sirup yang manis. Campuran buah-buhan serta sirup itu menghasilkan rasa manis dan legit. Kendati demikian, saat puasa kebanyakan orang akan kalap dan mengonsumsi es buah tersebut dalam porsi yang berlebih. Hal itu nantinya akan menaikkan kadar gula darah secara drastis yang mengganggu kesehatan.

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat es buah agar tetap enak tapi juga sehat.  Nah, bagaimana tips membuat es buah yang segar nan sehat?

Dikutip Solopos.com dari laman Healthmeup, Rabu (17/6/2015), berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat es buah agar tetap sehat.

Batasi Jumlah Gula

Es buah terbuat dari beberapa jenis buah-buahan manis yang dipadukan dengan sirup. Beberapa orang bahkan masih menambahkan gula pasir ke dalam segelas es buah agar rasanya lebih menggigit. Padahal sirup telah memiliki kadar pemanis buatan yang tinggi.

Mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebih justru akan menaikkan bobot tubuh. Nah, untuk mencegah hal itu terjadi, maka batasilah jumlah gula yang dicampurkan dalam es buah. Jika Anda sudah mencampurkan sirup dalam jumlah yang banyak, maka jangan tambahkan gula pasir lagi ke dalam es buah.

Gunakan Soda Tawar

Anda bisa menambahkan soda untuk memberikan sensasi rasa yang berbeda dalam segelas es buah. Kendati demikian, perhatikan juga soda yang Anda gunakan. Pastikan Anda memilih soda yang tawar. Bukan jenis minuman bersoda yang memiliki rasa manis alias soft drink. Sebab, soft drink mengandung pemanis yang sangat tinggi.

Hindari Bahan Makanan Berlemak

Kebanyakan orang juga menambahkan susu kental manis maupun krim ke dalam segelas es buah. Susu kental manis serta krim merupakan salah satu jenis bahan yang memiliki kadar lemak cukup tinggi. Menambahkan kedua bahan tersebut dalam segelas es buah justru akan memicu kenaikan berat badan. Oleh sebab itu, sebaiknya hindarilah penambahan susu dan krim dalam segelas es buah.

Gunakan Jus Buah Segar

Tak perlu memakai sirup. Anda bisa saja menambahkan jus buah segar untuk membuat es buah. Misalnya, tambahkan saja air perasan jeruk lemon ke dalam segelas es buah. Jus yang berasal dari buah alami justru bermanfaat bagi tubuh. Sebab, jus buah segar tidak mengandung bahan pengawet serta pemanis buatan. Akan tetapi, perhatikan pula jumlah gula yang Anda tambahkan ke dalam es buah. Jangan sampai Anda memakai gula dalam takaran yang berlebih.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menyajikan es buah saat berbuka puasa bagi keluarga di rumah. Selamat berpuasa… (Chelin Indra/JIBI/Solopos.com)

 

RESEP MASAKAN : Resep Mudah Pancake untuk Buka Puasa

$
0
0
Ilustrasi (Thinkstock)

Resep masakan mudah dan bergizi sangat cocok disajikan saat buka puasa.

Solopos.com, SOLO – Bingung menyajikan makanan untuk buka puasa di rumah? Coba saja membuat pancake cokelat yang lezat ini. Mau tahu caranya? Simak resep masakan berikut ini.

Dikutip Solopos.com dari laman Healthmeup, Rabu (17/6/2015), berikut cara mudah membuat pancake di rumah:

Bahan dasar pancake:
150 gram tepung terigu
100 ml susu cair tawar
1 sendok makan gula pasir halus
1 butir telur
1 sendok teh baking powder
1 tetes esens vanila
20 gram margarin

Bahan pelengkap :
50 ml susu cair tawar
35 gram gula pasir
25 gram cokelat bubuk
½ sendok teh tepung maizena, larutkan dengan air.

Cara membuat :
1. Ayak tepung terigu, gula pasir halus dan baking powder, sisihkan.
2. Lelehkan margarin, sisihkan.
3. Kocok telur dan susu cair dalam sebuah wadah sampai tercampur rata.
4. Campurkan tepung terigu, gula pasir halus dan baking powder ke dalam kocokan telur dan susu sedikit demi sedikit sambil terus dikocok.
5. Masukkan margarin cair sambil terus diaduk.
6. Setelah semua bahan tercampur rata, panaskan wajan datar anti lengket.
7. Tuangkan satu sendok sayur kecil adonan pancake pada wajan datar. Bolak-balik pancake sampai matang.
8. Untuk sausnya, rebus susu, gula dan cokelat bubuk sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan larutan maizena, aduk sampai meletup-letup. Sajikan pancake bersama sausnya.

Bagaimana, mudah bukan membuat pancake? Mulai sekarang, Anda tak perlu repot membeli makanan untuk berbuka. Praktikkan resep pancake untuk disajikan sebagai hidangan buka puasa di rumah. Selamat mencoba… (Chelin Indra/JIBI/Solopos.com)

RESEP MASAKAN : Resep Telur Dadar Praktis Untuk Sahur

$
0
0
Ilustrasi (www.trymasak.my)

Resep masakan yang praktis dan bergizi dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk bersantap sahur.

Solopos.com, SOLO – Sahur menjadi bekal dalam menjalankan ibadah puasa. Sajian praktis namun bergizi dapat menjadi alternatif bagi Anda untuk bersantap sahur. Sebagaimana dilansir situs Boldsky, Kamis (25/6/2015), berikut resep telur dadar praktis yang bisa dijadikan alternatif santap sahur Anda:

Bahan-bahan
4 butir telur ayam
6 lembar roti tawar, panggang
2 sdm keju cheddar parut
2 sdm wortel cincang
1 sdm daun ketumbar
1 buah cabai hijau, iris
1 sdt lada hitam bubuk
3 sdm susu cair
2 sdm minyak
Garam secukupnya

Cara membuat
1. Campur semua bahan kecuali roti tawar, kocok hingga tercampur rata.
2. Panaskan minyak dalam wajan, lalu tuangkan campuran telur dan ratakan ke seluruh permukaan wajan. Masak dengan api kecil sambil gunakan penutup wajan agar telur lebih cepat matang. Balikkan ke bagian yang lain agar matang secara sempurna.
3. Angkat telur dan sajikan segera dengan roti tawar panggang.

TIPS PUASA : Inilah Resep Sup Ayam Macaroni, Sajian Tepat saat Sahur

$
0
0
Ilustrasi sup ayam macaroni (www.vietnamesefood.com.vn)

Tips puasa memberikan referensi bagi Anda yang bingung dengan sajian saat sahur.

Solopos.com, SOLO – Asupan makanan saat sahur sangat penting sebagai bekal kelancaran Anda saat berpuasa seharian. Salah satu makanan yang dapat Anda coba untuk sahur adalah sup ayam macaroni.

Berikut ini sup ayam makaroni sebagaimana disarikan dari buku Kalender Menu Masakan Rumahan, karya Sisca Soewitomo, Kamis (25/6/2015) sebagaimana dikutip Okezone.com:

Bahan-bahan
1 ekor ayam, rebus dengan 1 liter air
1 batang daun bawang
1 batang wortel
1 batang seledri
1 sdm margarin
1 buah bawang bombay, iris
1 liter air
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk
½ sdt pala, bakar
2 batang wortel, potong sesuai selera
100 gr macaroni
100 gr buncis, iris
12 butir telur puyuh, rebus
5 sdm kacang polong beku
3 buah sosis sapi

Taburan
Irisan seledri secukupnya

Cara membuat:
1.Rebus ayam bersama daun bawang, wortel, dan seledri hingga lunak, angkat dan tiriskan kemudian potong dadu;
2. Panaskan margarin, tumis bawang bombay hingga harum, masukkan ke dalam kaldu dan tambahkan air, didihkan;
3. Masukkan garam, merica, dan pala setelah mendidih. Masukkan wortel, buncis, sosis sapi, makaroni, telur puyuh, dan kacang polong, masak sebentar lalu angkat;
4. Siapkan mangkuk, tuangkan supnya dan beri taburan seledri.

KULINER JOGJA : Berbuka dengan Es Buah Legendaris

$
0
0
Es buah PK (JIBI/Harian Jogja/Januardi)

Kuliner Jogja legendaris es buah PK dapat jadi menu untuk buka puasa.

Harianjogja.com, JOGJA-Mencari takjil untuk berbuka puasa? Tentu pilihan yang paling cocok dan paling banyak digemari adalah yang segar-segar.

Bicara tentang yang segar di Jogja, tidak bisa dilepaskan dari kuliner dingin yang satu ini. Es buah PK, yang terletak di Jalan Pakuningratan, Jetis, Jogja. Es buah PK sudah sangat terkenal di Jogja. Menjadi salah satu referensi untuk orang melepas dahaga.

Es buah PK terkenal karena menyajikan kesegaran buah alami, yang diracik dengan campuran buah nangka, nanas, kelapa muda, alpukat, dan cincau. Ditambah lagi dengan guyuran sirup manis dan susu cokelatnya. Semuanya disajikan dengan komposisi yang seimbang.

Selain itu, es buah PK ini begitu dikenal karena sudah begitu lama berdiri. Sejak tahun 1970-an, artinya sudah 45 tahun. Waktu yang tidak sebentar. Untuk menikmati es buah PK, cukup hanya dengan merogoh kocek Rp6.000. Sangat murah bukan?

MENU BUKA PUASA : Es Buah Ini Sangat Pas Hilangkan Dahaga Saat Buka Puasa

$
0
0
ilustrasi (Liputan6.com)

Menu buka puasa biasanya diawali dengan sajian minuman segar.

Solopos.com, JAKARTA-Seusai berhasil menunaikan ibadah puasa dan tiba waktunya berbuka, tentu rasanya ingin sekali mencari sesuatu yang menyegarkan. Alhasil, suguhan es buah tidak akan pernah ditolak selama Ramadan ini.

Salah satu minuman incaran, baik dewasa dan anak-anak, tersebut memang benar bisa menawarkan kesegaran dan melepas dahaga dengan cepat. Nah, jika memang ingin menyantapnya untuk berbuka nanti, berikut terdapat 3 alternatif pilihan es buah yang menyegarkan.
1. Bulatan Melon
Gunakan sendok bulat untuk menyendok semangka, melon, dan blewah agar membentuk bulatan sempurna. Masukkan bulatan-bulatan buah tersebut ke dalam kantung yang dapat dikunci, kemudian simpan di dalam freezer. Setelah beku, hidangkan dengan air sirup. Ada baiknya gunakan sirup melon agar kesegaran semakin terasa.

2. Es Batu Strawberry dan Kiwi
Buatlah es batu yang sangat imut ini. Pertama, lumatkan (tidak perlu sampai halus) buah favorit Anda, seperti contoh membuat es batu dari strawberry dan kiwi. Lalu, gabungkan dengan sedikit perasan lemon dan masukkan ke kotak es. Tunggu hingga benar-benar membeku terlebih dahulu, selagi menunggu waktu berbuka puasa.

3. Beri Beku
Ingin minuman yang lebih fancy? Coba buat es buah dengan beri beku. Caranya mudah, cukup tambahkan beri yang sudah dibekukan dalam kotak es ke dalam minuman bersoda kesukaan Anda.

Demikian alternatif pilihan es buah untuk menu buka puasa Anda seperti yang dikutip Liputan6.com dari laman goodhousekeeping, Senin (29/6/2015). Selamat mencoba.


KULINER SOLO : Say Chesse Tawarkan Aneka Olahan Keju, Mau Coba?

$
0
0
ilustrasi (detik)

Kuliner Solo kian diramaikan dengan hadirkan sebuah kedai yang khusu menyajikan olahan keju.

Solopos.com, SOLO—Say Chesse, kedai yang menyajikan aneka olahan keju membuka gerai pertama di Kota Solo, Rabu (1/7/2015) malam. Tak hanya menyajikan kuliner, kedai tersebut juga menawarkan tongkrongan unik berkonsep kebun dan kontainer.

Pemilik Say Chesse, Angga Satrio, mengatakan kedai yang menyajikan makanan berbahan dasar keju masih jarang dijumpai di Kota Bengawan. Padahal, saat ini keju sudah menjadi salah satu makanan populer di kalangan masyarakat.

“Awalnya saya memang suka dengan keju dan menjadi camilan keluarga. Potensi di Solo ini masih bagus untuk dikembangkan olahan keju karena masih sedikit, kebanyakan susu dan milk shake,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Rabu siang.

Gerai yang ada di sebelah barat Swalayan Atria tersebut menawarkan lebih dari 20 menu makanan ringan dan minuman. Makanan yang disajikan di antaranya chesse in bite, lady red, go green dan ovo boom.

Selama grand opening, pengunjung bisa memperoleh diskon 50% untuk setiap pembelian chesse in bite. Harga yang ditawarkan mulai Rp8.000-Rp20.000 per porsi.
Menurutnya, konsep kedai yang dibuat adalah garden dan kontainer. “Segmen yang kami bidik adalah anak muda, tetapi orang tua juga bisa,” urainya.

KULINER SOLO : Brambang Asem, Si Pedas yang Bikin Kangen

$
0
0
Brambang Asem (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo ini tentang brambang asem.

Solopos.com, SOLO – Brambang asem adalah salah satu makanan khas Jawa Tengah. Sesuai namanya, brambang asem menawarkan cita rasa dengan aroma khas brambang (bawang merah) yang dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya yaitu terasi, asem, cabai, dan gula jawa.

Di Kota Solo, cukup banyak rumah makan atau warung biasa yang menjual brambang asem. Salah satu tempat makan di Solo yang terkenal dengan menu brambang asem adalah Warned dan Anno Juice yang beralamat di Jl. Sam Ratulangi 27 Manahan, Solo. Warned adalah singkatan dari warung nedha.

Saya mengunjungi warung itu Rabu (1/7/2015) siang. Beberapa orang pengunjung sedang menikmati aneka menu yang ditawarkan warned. Ada yang menikmati kesegaran es cendol jeruk, gado-gado, brambang asem, es teh dan lainnya.

Tak kalah ramai, beberapa orang membeli aneka menu untuk dibawa pulang. Selama kurang lebih satu jam saya di warung itu, tak ada jeda pengunjung yang datang silih berganti.

Awalnya, saya hanya berniat survei tempat untuk menanyakan sampai jam berapa warung itu buka selama Ramadan. Saya sebenarnya ingin mencicipi aneka menu di warung itu, ketika waktu berbuka puasa telah tiba.

Tapi karena pemilik warung, Sri Untari, tak bisa memastikan apakah menu yang dijual masih ada ketika waktu berbuka puasa tiba, saya akhirnya membeli beberapa menu untuk dibawa pulang. Saya khawatir ketika datang ke warung itu saat berbuka puasa, menu yang ingin saya cicipi sudah habis dipesan pengunjung.

“Selama Ramadan, warung buka sampai waktu buka puasa. Tapi kalau sudah habis saya tidak masak lagi. Maksimal setelah magrib warung sudah tutup,” ungkap Sri Untari saat saya temui di sela-sela aktivitasnya melayani para pelanggan.

Ketika waktu berbuka puasa tiba, saya pun segera menikmati kesegaran es cendol jeruk yang sebelumnya saya masukkan ke lemari es. Satu mangkuk cendol berwarna putih yang dicampur dengan sirup berwarna merah dan air perasan jeruk nipis sangat pas untuk hidangan awal berbuka puasa.

Menu berikutnya yang saya coba adalah bakwan sambal. Bakwan sambal khas warned adalah bakwan biasa yang dipotong-potong membentuk segi empat, lalu disiram dengan sambal brambang asem.

Seperti bakwan pada umumnya, bakwan warned adalah tepung yang dicampur sayuran tauge, kubis dan wortel. Ketika saya mencicipi bakwan itu dengan sambal brambang asem, rasanya maknyus.

Sebagai penutup berbuka puasa, saya makan nasi dengan menu brambang asem. Brambang asem warned memang menawarkan cita rasa yang berbeda dari brambang asem yang pernah saya cicipi selama ini.

Rasa pedas dan manis sambalnya yang berwarna coklat terasa sangat pas untuk menikmati sayuran daun ubi jalar yang telah direbus. Warna daun ubi jalar yang masih hijau, membuat penampilan brambang asem warned lebih menarik.

Suara kres-kres terdengar ketika saya mengunyah sayuran brambang asem itu. Dalam satu porsi brambang asem warned, juga ada tempe gembus berukuran sekitar 10 centimeter x 10 centimeter. Untuk menikmati tiga menu itu, saya hanya membayar Rp12.500.

“Kalau ditanya resepnya apa, sebenarnya mungkin sama dengan bumbu brambang asem lainnya. Cuma saya punya racikan tersendiri yang kata orang-orang rasanya jadi nikmat,” ungkap Sri Untari.

Sebagai pembanding, saya juga menikmati brambang asem yang dijual seorang pedagang di Mojosongo, Solo, Maryanti. Dari segi penampilan, daun ubi jalar yang telah direbus tidak sehijau daun uji jalar warned.

Oleh karena itu ketika saya makan, terasa kurang segar sebagaimana brambang asem warned. Dalam satu porsi brambang asem seharga Rp2.000, terdapat tempe gembus berukuran sekitar 2 cm x 2 cm. Dari segi rasa, sambal terasa lebih pedas.

Pelanggan Warned asal Kerten, Solo, Debi Waruna, 20, mengaku cukup sering membeli brambang asem warned. “Rasanya enak. Jadi kalau ingin brambang asem ya ke sini [warned],” ungkap dia.

KULINER SLEMAN : Tasuba, Tahu Bakso Sleman Jadi Alternatif Oleh-oleh

$
0
0
Proses produksi tahu bakso Tasuba di kawasan Candi Gebang, Depok, Sleman. (ist)

Kuliner Sleman diperkaya dengan keberadaan tasuba.

Harianjogja.com, SLEMAN—Makan tahu bakso sudah biasa. Bagaimana kalau tahu bakso dicampur dengan susu? Rasanya mungkin tidak terbayang. Oleh-oleh khas Sleman ini, patut dicoba.

Panganan tahu bakso cukup lama digemari masyarakat. Perpaduan antara protein hewani dan nabati ini, selain lezat, tentu saja juga menyehatkan. Terlepas dari itu, kini muncul inovasi dari panganan ini, yakni Tasuba. Panganan ini merupakan perpaduan antara tahu, susu, bakso.

“Unsur susu dalam penganan ini menjadi pembeda, sekaligus hasil kreativitas untuk menjadikan cemilan yang makin sehat bagi penikmatnya,” ujar pemilik Tasuba, Triskha Nur Afiani, Minggu (5/7/2015).

Triskha bercerita, awalnya dia membuka usaha ini untuk melayani permintaan pasar akan produk tahu bakso yang cukup besar. Inovasi pun dilakukan agar berbeda dengan produk di pasaran dan memiliki keunggulan. Karena itulah, dia kemudian menambahkan unsur susu di dalamnya.

“Kelebihan Tasuba pada rasanya yang lebih enak, tahunya lebih padat lebih berbumbu dan lebih gurih. Selain itu, isiannya juga lebih banyak serta dijamin sehat karena proses produksinya pun bersih dan higienis. Tahunya terasa lembut karena dibuat dari kedelai pilihan dan diproses bersama susu sapi murni,” ujarnya.

Sekilas, penampilan Tasuba tidak berbeda dengan tahu bakso pada umumnya. Saat dimakan, unsur susu di dalam Tasuba, menjadikan produk ini makin lezat dan sehat. Pengolahan atau pembuatan tahu yang dipadu dengan susu sapi murni yang masih segar inilah yang membuat Tasuba terasa lembut dan tentu saja bergizi.

“Daging sapi untuk baksonya pun yang terpilih. Diolah secara sehat, bersih, dan berbahan halal. Kami juga memakai susu sapi murni untuk produk Tasuba, dengan begitu kami berani menjamin kualitasnya,” ujar Triskha.

Demi menjamin kualitas produk, Triskha dengan bantuan sejumlah karyawan memproduksi sendiri tahu maupun isian Tasuba ini. Semua bahan dibuat menggunakan mesin khusus pembuat tahu bakso. Proses produksi dilakukan di kawasan Candi Gebang, Depok, Sleman. Sedangkan tokonya berada di Jalan Laksda Adisucipto Km. 7,6 Jogja.

“Untuk menjamin kualitas Tasuba tidak berubah selama pengiriman ke kota-kota yang jauh, kami mengemasnya dalam plastik khusus dan di vaccuum. Kami menggunakan kemasan dos cantik yang berisi 10 biji Tasuba,” terangnya.

Dia mengatakan, produk Tasuba saat ini juga melayani pesanan ke luar daerah, di seluruh Indonesia. Pengirimannya tentu menggunakan jasa pengiriman cepat. Selain itu, sejumlah reseller juga telah bergabung untuk memasarkan produk ini secara lebih luas.

“Tahu bakso buatan kami tanpa bahan pengawet namun bisa bertahan hingga tiga bulan di dalam freezer karena dikemas dalam plastik khusus dan di vaccuum,” tambah Triskha.

Tasuba telah memperoleh hak paten atas merknya dari pemerintah. Dalam satu kesempatan, Bupati Sleman, Sri Purnomo turut mengapresiasi upaya Triskha untuk memproduksi oleh-oleh alternatif khas Sleman, dan mendorong pemasaran yang lebih luas. Selama bulan Ramadan, Tasuba bahkan menjadi salah satu alternatif utama dalam penyediaan menu takjil.

“Tasuba akan menjadi bingkisan ataupun oleh-oleh yang cukup bernilai dari Sleman. Karena itu, Tasuba siap menjadi alternatif bingkisan maupun oleh-oleh, baik itu untuk relasi, saudara maupun kawan-kawan dekat,” ajak Triskha.

KULINER JOGJA : Tiwul Yu Tum & Peyek Tumpuk Yu Tum

$
0
0
Slamet Riyadi, menantu Tumirah atau Yu Tum, yang kini menjadi pengelola usaha gatot tiwul Yu Tum memamerkan tiwul olahannya di Wonosari, Gunungkidul, Selasa (7/7/2015).(JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Kuliner Jogja yang khas dan tak boleh dilupakan adalah tiwul Yu Tum dari Gunungkidul dan peyek tumpuk Yu Tum dari Bantul.

Harianjogja.com, JOGJA-Dikenal sejak 1960-an, peyek Mbok Tumpuk hingga kini tetap eksis sebagai oleh-oleh khas Bantul. Sementara, oleh-oleh khas Gunungkidul, yakni gatot tiwul, terus dikembangkan dengan berbagai varian.

Bentuknya tak seperti peyek kebanyakan yang cenderung tipis. Camilan berbahan kacang dan tepung beras ini mirip kacang tanah yang ditumpuk hingga sebesar genggaman tangan orang dewasa. Oleh karena rupanya yang tak lazim itu, makanan ini dinamai peyek tumpuk.

“Kebetulan yang pertama kali membuat makanan ini namanya juga Mbok Tumpuk, sehingga disebut peyek tumpuk,” ungkap Zamzani pembuat peyek tumpuk saat disambangi di rumah produksi peyek tumpuk di Jl. Wahid Hasyim Bantul, Kamis (9/7/2015).

Peyek tumpuk terus melegenda. Selain dikenal sebagai camilan khas asal Bantul, makanan ringan itu kerap menjadi oleh-oleh warga saat pulang mudik Lebaran atau sehabis berwisata di Bantul. Tidak hanya wisatawan lokal, turis dari berbagai belahan dunia seperti Belanda, Jepang dan Afrika sudah pernah menyicipi renyahnya peyek tumpuk.

Peyek tumpuk bahkan pernah memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) lantaran beratnya melebihi peyek kebanyakan untuk satu tumpuk camilan. Oleh karena dikenal luas, sejumlah chef kondang Indonesia seperti Farah Quin pernah menyambangi rumah produksi camilan peyek tumpuk.

Kini menjelang Lebaran, produksi peyek tumpuk terus digenjot. Zamzani bersama dua rekannya sesama pembuat peyek tumpuk kewalahan menyiapkan pasokan peyek untuk oleh-oleh. “Dari jam lima pagi sampai delapan malam kami kebut membuat peyek. Biasanya baru mulai jam delapan hingga jam empat sore,” ungkap lelaki 47 tahun itu.

Kapasitas produksi ditingkatkan. Bila biasanya mereka hanya mengolah 40 kilogram tepung beras dan 80 kilogram kacang tanah, kini Zamzani dan dua rekannya harus mengolah 60 kilogram tepung dan 120 kilogram kacang tanah. Dalam sehari, pembuat peyek tumpuk mampu memproduksi 200 bungkus, masing-masing seberat setengah kilogram. Peyek dibanderol seharga Rp20.000 per bungkus.

Makanan ini dapat bertahan hingga satu bulan. Proses mengolah peyek tumpuk membuat makanan ini tahan lama. Menurut Zamzani, cara mengolah peyek tumpuk tak semudah peyek lainnya. Butuh tiga kali penggorengan. “Hari pertama digoreng dua kali, lalu didiamkan semalam. Esok harinya digoreng lagi sekali,” tutur dia.

Lantaran proses penggorengan yang lama, adonan tepung akan berbentuk mirip ayam kremes, tentu dengan rasa yang renyah sehingga peyek satu ini digemari banyak konsumen.
Petugas parkir peyek Mbok Tumpuk, Toro, menuturkan, permintaan peyek tumpuk akan meningkat pada H-3 dan H-2 Lebaran. Di hari-hari padat seperti ini, jumlah pengunjung dapat menembus ribuan orang dalam sehari. “Kalau mau Lebaran, 1.000-an pengunjung ada dalam sehari. Hari biasanya saja 100-an orang yang beli lebih,” ungkap Toro.

Inovasi
Sementara, tiwul yang merupakan makanan khas Gunungkidul dibuat lebih variatif. Tiwul berbahan utama singkong dan biasanya hanya diolah dengan campuran gula. Namun, Slamet Riyadi dan Suratmi, istrinya, mencampur tiwul dengan beragam bahan makanan unik lainnya. Keju,coklat, misis hingga nangka menjadi campuran dalam olahan tiwul.

Suratmi adalah anak Tumirah atau Yu Tum, yang kini menjadi pengelola usaha gatot tiwul Yu Tum di Wonosari. Slamet juga telah menambahkan tiwul keju dalam menu tiwul yang bisa dibeli pengunjung toko oleh-oleh yang mulai buka pada 2004 itu. Ayah tiga anak itu bersama karyawannya kemudian menambahkan keju dalam daftar komposisi tiwul, serta menaburkan pula bahan makanan dengan cita rasa asin gurih itu ke atas tiwul. Nyatanya, tak sedikit yang kemudian memesan dan membawa pulang tiwul olahan mereka ke rumah.

Pada hari biasa, Slamet menyiapkan 50 kilogram hingga 60 kilogram tepung gaplek untuk bahan olahan tiwul per harinya. Pada Sabtu atau Minggu, bahan yang disiapkan sampai satu kuintal atau 1,5 kuintal. Sementara, singkong yang disiapkan untuk bahan gatot adalah 1,5 kuintal per hari.

Namun, menjelang libur Lebaran 2015, Slamet kemudian menambah bahan baku tiwul dan gatot, masing-masing hingga tiga ton. “Liburan sekolah sepertinya akan berlangsung lebih panjang, mudah-mudahan permintaan pasar positif. Kami selalu menambah stok ketika libur Lebaran, karena kami tidak ingin pelanggan kecewa, ketika datang ke toko, justru kehabisan,” ungkap dia, Selasa (7/7/2015).

Ia sempat mengamati lesunya permintaan pasar pada empat bulan terakhir, daya beli masyarakat menurun dan berimbas pada angka penjualan. Namun, pada Lebaran kali ini ia optimistis akan terjadi peningkatan pembelian. Slamet juga menambah stok gatot dan tiwul instan hingga 1.000 bungkus untuk masing-masing produk, dan belalang bacem hingga 1.200 toples.

“Untuk sejumlah makanan olahan singkong lainnya, atau beragam cemilan saya juga tambah stoknya. Kalau untuk belalang gurih belum datang, kemungkinan stok datang mendekati hari Lebaran,” ujar dia.

KULINER SOLO : Ini Deretan Rumah Makan Asyik Sepanjang Jl Adi Sucipto

$
0
0
Rumah Makan Dapur Solo (Bayu P/JIBI/Solopos.com)

Kuliner Solo kaya ragam. Inilah deretan rumah makan di Jl. Adi Sucipto Solo.

Solopos.com, SOLO — Deretan rumah makan berada di kawasan Jl. Adi Sucipto Solo. Tak hanya menyajikan menu ayam goreng, maupun seafood. Deretan rumah makan di kawasan ini juga menawarkan suasana segar area persawahan di kawasan itu.

Berikut ini deretan rumah makan di kawasan Jl Adi Sucipto Solo sebagaimana dihimpun Solopos.com, Jumat (10/7/2015).

Sego Wiwit

Rumah makan Sego Wiwit (Bimo/JIBI/Solopos.com)

Rumah makan Sego Wiwit (Bimo/JIBI/Solopos.com)

Rumah Makan Sego Wiwit merupakan salah satu rumah makan bermodel tradisional yang ada di Jl. Adi Sucipto. Makanan yang ditawarkan cukup beragam, seperti kepiting dan ikan gurame yang dimasak dengan berbagai bumbu. Makanan yang paling khas dari Rumah Makan Sego Wiwit adalah sego wiwit itu sendiri.

Sementara untuk minuman, Sego Wiwit menyediakan beberapa minuman yang sering ditemui oleh para pembeli, seperti es teh, es jeruk, jeruk anget, dan teh anget. Selain itu, Sego Wiwit juga menyediakan minuman spesial, yaitu jus durian dan wedang wiwit. Wedang wiwit adalah semacam teh yang diberi rasa mint.

Fasilitas yang ditawarkan oleh Rumah Makan Sego Wiwit juga beragam. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain, free Wi-Fi, musala, ruang pertemuan, area bermain anak, toilet, dan area pemancingan.

Untuk jam buka, Intan Permatasari selaku penanggung jawab di Rumah Makan Sego Wiwit yang ditemui Solopos.com, Jumat (10/7/2015), menyebutkan di hari biasa buka pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Pada bulan Ramadan, Sego Wiwit buka dari jam 11.00 WIB sampai 21.00 WIB. Untuk hari Lebaran, Sego Wiwit akan tutup dari tanggal 16 Juli sampai 19 Juli 2015.

Boga-Bogi 2

Rumah Makan Boga-Boga 2 (Bimo Putra W/JIBI/Solopos.com)

Rumah Makan Boga-Boga 2 (Bimo Putra W/JIBI/Solopos.com)

Boga-Bogi 2 menyediakan makanan spesial untuk para calon pembeli. “Di sini ada dua makanan spesial yang kami siapkan. Pertama, ada gurame bakar madu. Kedua, oseng-oseng lidah cabe hijau,” terang penanggung jawab Rumah Makan Boga-Bogi 2 Aditya Boko Saputra saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Adit juga menambahkan ada dua minuman spesial yang ditawarkan oleh Boga-Bogi 2. “Kalau minuman di sini yang spesial ada jus degan dan es boga-bogi. Es Boga-Bogi itu campuran dari degan, nata de coco, sirup, dan susu putih,” terangnya.

Fasilitas-fasilitas yang ada di Rumah Makan Boga-Bogi 2, antara lain tempat wedding free, sound system, tempat pertemuan, musala, dan toilet. “Untuk tempat wedding free itu hanya terbatas selama 3 jam untuk reguler,” tambahnya.

Pada hari biasa, Boga-Bogi 2 buka pukul 09.00 WIB sampai 22.00 WIB. Saat bulan puasa buka untuk menerima tamu pukul 15.00 WIB sampai 21.00 WIB. Untuk hari H Lebaran Boga-Bogi tutup selama dua hari, yaitu tanggal 17-18 Juli 2015.

Ayam Goreng Mbah Mus

Rumah Makan Mbah Mus (Bimo P/JIBI/Solopos.com)

Rumah Makan Mbah Mus (Bimo P/JIBI/Solopos.com)

Makanan yang khas dari rumah makan ini adalah ayam goreng kremes. Ayam goreng tersebut akan disajikan dengan sambal dan lalapan.

Untuk minuman, di sini disediakan beragam minuman. Minuman yang disediakan disini antara lain es teh, es jeruk, teh anget, jeruk anget, dan lemon tea.

Fasilitas yang ada disini cukup lengkap. Fasilitas tersebut antara lain musala, tempat parkir yang luas, dan toilet.

“Kalau untuk hari biasa, kami buka mulai pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. Jika memasuki bulan Ramadan, kami buka pukul 11.00 WIB sampai 21.00 WIB. Lalu untuk hari H Lebaran besok, kami tutup tiga hari, yaitu 17-19 Juli 2015. Setelah itu kami akan buka seperti biasa lagi,” ungkap penanggung jawab Rumah Makan Mbak Mus Rani Dewi Purwanti saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Soto Ndelik

Rumah Makan Soto Ndelik (Bimo P/JIBI/Solopos.com)

Rumah Makan Soto Ndelik (Bimo P/JIBI/Solopos.com)

“Ya namanya saja Rumah Makan Soto Ndelik, ya pasti menu andalannya soto. Di sini ada soto daging sapid an soto ayam,” terang pengelola Rumah Makan Soto Ndelik Joko B. R. Selain itu, Joko juga menambahkan untuk melengkapi soto, disediakan lauk seperti tahu, tempe, perkedel, telur puyuh, sate babat, sate ati, dan ayam goreng.

Berbagai minuman juga ditawarkan oleh Rumah Makan Soto Ndelik. Minuman tersebut, antara lain beras kencur, kunir asem, es dawet, es teh, es jeruk, teh anget, dan jeruk anget.

Untuk fasilitas di rumah makan ini, ada musala dan toilet. “Untuk musala ada di belakang sebelum toilet. Kalau toiletnya ada di sebelah kiri setelah musala,” tambah Joko.

Joko juga mengungkapkan bahwa untuk waktu buka di hari biasa pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Saat bulan Ramadan buka pukul 09.00 sampai 19.00 malam. Untuk hari H Lebaran, Soto Ndelik akan tetap buka. “Waktu liburan kan biasanya malah semakin ramai dibanding biasanya. Jadi kami tetap buka,” ungkap Joko.

Dapur Solo

Rumah Makan Dapur Solo (Bayu P/JIBI/Solopos.com)

Rumah Makan Dapur Solo (Bayu P/JIBI/Solopos.com)

Makanan andalan di Rumah Makan Dapur Solo ada tiga, yaitu asem-asem mega, tengkleng, dan ayam klamut. Operational Leader Rumah Makan Dapur Solo Warjiyanto menambahkan, “Asem-asem mega itu iga sapi yang diberi bumbu asem. Kalau tengkleng pakainya daging dan tulang kambing. Lalu, ayam klamut itu ayam kampong yang diberi bumbu rempah.”

Ada beberapa pilihan minuman disini, antara lain, es teh, es jeruk, teh anget, jeruk anget, es degan dan es jus. Warjiyanto menerangkan jus yang ditawarkan di Rumah Makan Dapur Solo ada bermacam-macam. Mulai dari jus alpukat, jambu, melon, sirsak, tomat, jeruk, wortel, dan strawberry.

Untuk fasilitas yang ada di Dapur Solo juga beragam. Dapur Solo menyediakan musala, toilet, area bermain anak, ATV, dan taman.

Dapur Solo untuk hari biasa buka pukul 07.00 WIB sampai 21.30 WIB. Saat bulan puasa, Dapur Solo pada 10 hari pertama libur, 10 hari kedua buka pukul 12.30 WIB, 10 hari ketiga buka pukul 07.00 WIB sampai 21.00 WIB. Lalu, untuk hari H Lebaran Warjiyanto menerangkan belum ada informasi dari pemilik. Tetapi, ada kemungkinan tanggal 18 Juli Dapur Solo akan buka pukul 12.00 WIB.

Soto Seger (Soto Seger)
Di Jl. Adi Sucipto, Solo Rumah Makan Soto Seger memiliki dua cabang. Cabang yang pertama ada di pertigaan Ken Dedes. Kedua, ada di sebelah barat International High School kurang lebih 200m.

Soto Seger (Bimo P/JIBI/Solopos.com)

Soto Seger (Bimo P/JIBI/Solopos.com)

Makanan yang ditawarkan Rumah Makan Soto Seger juga bermacam-macam. “Kalau yang di sini [pertigaan menuju Hotel Ken Dedes] ada soto sapi, soto ayam, sate ayam, bakso dan mie ayam. Kalau yang di sebelah barat IHS, ada soto ayam, soto sapi, selat, gado-gado, nasi pecel, dan ayam goreng,” terang Didik Wahyono selaku pengelola Soto Seger kepada Solopos.com, Jumat.

Untuk minuman, antara Soto Seger dekat Hotel Ken Dedes dan Soto Seger di barat IHS memiliki menawarkan minuman yang sama. Minuman-minuman tersebut antara lain es teh, es jeruk, jeruk anget, teh anget, es campur, dan soda gaembira.

Fasilitas yang ditawarkan di Soto Seger antara lain musala, toilet, tempat makan lesehan, dan ruang pertemuan.

“Waktu buka Soto Seger dekat Ken Dedes pada hari biasa buka pukul 06.00 WIB sampai 03.00 WIB, kalau bulan puasa bisa sampai habis Subuh. Tapi untuk Soto Seger barat IHS hanya sampai pukul 21.00 WIB baik hari biasa maupun bulan puasa,” jelas Didik.

Pada hari H Lebaran Soto Seger tanggal 17-18 Juli 2015 tutup. (Bimo Putra W/JIBI/Solopos.com)

KULINER SLEMAN : Puasa, Permintaan Nugget Nila Melonjak

$
0
0
Pekerja di Unit Pengolahan Ikan Mino Ngudi Lestari Dusun Nayan, Desa Maguwoharjo, kecamatan Depok sedang mengolah ikan nila menjadi nugget, Kamis (9/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Kuliner Sleman menawarkan nugget ikan nila.

Harianjogja.com, SLEMAN-Bulan puasa seperti ini menjadi berkah peruntungan bagi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Mino Ngudi Lestari Dusun Nayan Desa Maguwoharjo Kecamatan Depok. Pasalnya, permintaan olahan ikan meningkat drastis dari biasanya.

Salah satu olahan favorit di tempat ini adalah nugget nila. Rasanya yang gurih dan mengandung protein tinggi menjadi menu berbuka puasa yang banyak dicari. Hanya dengan lima orang pekerja, pengelola UPI Mino Ngudi Lestari Heri Santisa pun sampai kewalahan melayani konsumen.

“Kalau musim seperti ini [bulan puasa] yang pesan naik 50 sampai 60 persen,” kata Heri saat ditemui di showroom UPI Mino Ngudi Lestari, Kamis (9/7/2015).

Selain dari Jogja, kebanyakan pemesan datang dari luar kota. Seperti Bandung, Magelang, Solo, dan Cirebon. Tidak hanya nugget yang banyak dicari, olahan lain seperti rolade nila, sosis, bakso, dan otak-otak nila juga diburu.

Heri mengaku pada bulan puasa seperti ini omzet mencapai Rp15.000. Awalnya, petani ikan di Dusun Nayan hanya fokus pada pembibitan nila. Bibit nila dan juga nila siap konsumsi dijual segar ke beberapa daerah di Jogja. Para petani merasa hasil panenan ikan terus meningkat namun pendapatan hanya meningkat sedikit.

“Setelah kita pikir-pikir, ternyata karena kita hanya jual ikan segar. Kalau nila segar sekilo Rp20.000. Kalau diolah bisa dua kali lipatnya maka kita tambah jual olahan nila,” ungkapnya. Akhirnya bersama kelompok pembudidaya ikan di kampungnya, Heri mulai mengolah ikan menjadi makanan kering seperti baby ikan nila dan juga nila krispy.

Tanggapan konsumen pun baik. Semakin hari semakin banyak orang yang mengenal produknya. Menurut Heri, salah satu penyebabnya karena produk Mina Ngudi Lestari diproduksi secara higienis, tidak menggunakan pengawet, dan telah mendapatkan standar kelayakan pengolahan (SKP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Menu favorit KPI Mino Ngudi Lestari lainnya adalah dawet nila. Dawet yang selama ini hanya terbuat dari tepung atau ubi, di tangan ibu-ibu Dusun Nayan ini dapat diolah jadi cendol dawet. Cara pembuatannya sama, hanya saja kalau untuk dawet nila, tepung aren dicampur dengan daging nila yang telah dikukus dan dihaluskan.

Jauh dari bayangan, dawet nila sama sekali tidak mengeluarkan bau amis karena dicampur perasan buah lemon. Harga yang dipatok untuk satu gelas dawet ukuran besar adalah Rp5.000, sementara ukuran kecil Rp3.000.

KULINER SOLO : Restoran di Adi Sucipto Ini Tak Hanya Sajikan Menu Nusantara

$
0
0
Rumah Makan Sumringah, Jl Adi Sucipto Solo (Bayu P/JIBI/Solopos.com)

Kuliner Solo menyajikan kawasan aneka kuliner di Jl Adi Sucipto Solo.

Solopos.com, SOLO —  Sejumlah rumah makan di Jl. Adi Sucipto menyediakan makanan dengan tema masakan jawa. Rumah makan tersebut antara lain, Rumah Makan Pawon Omahkoe dan Rumah Makan Sumringah.

Rumah Makan Pawon Omahkoe
Rumah makan ini terdapat di sebelah barat Hotel Lor In. Di sebelah kanan terdapat pematang sawah hijau yang memanjakan mata. Dulunya, seperti yang di ceritakan Ismiyati selaku pengelola, rumah makan ini bernama Bengawan Solo yang makanan spesialnya adalah olahan bebek. Kemudian berganti nama menjadi Pawon Omahkoe yang menjajakan makanan khas Jawa.

Rumah makan ini dibagi menjadi dua tempat. Pertama, bagian depan yang dipakai untuk khusus untuk rumah makan yang menjajakan soto di pagi hari. Kedua, bagian belakang dari rumah makan soto dipakai menjadi rumah makan aneka masakan di siang hari.

Untuk rumah makan yang beroperasi di pagi hari, makanan yang disajikan adalah soto dengan bumbu spesial milik pemilik rumah makan tersebut. Lalu, untuk bagian rumah makan aneka masakan menyediakan makanan khas jawa.

“Disini kalau siang yang menjadi andalan ya spesial rawon bakar, iga bakar, gurame goreng dan bakar, rawon penyet, sama gulai ceker,” terang pengelola Rumah Makan Pawon Omahkoe Ismiyati kepada Solopos.com, Sabtu (11/7/2015).

Untuk minuman yang ditawarkan ada minuman spesial Pawon Omahkoe, yaitu es campur pawon dan es kelapa muda jeruk. Selain itu juga ada minuman biasa seperti es teh, es jeruk, teh anget, jeruk anget, juga air es.

Ismiyati menambahkan untuk harga dari paket makanan dan minuman di menu berkisar antara Rp30.000 hingga Rp50.000. Untuk soto harga berkisar antara Rp9.000 sampai Rp10.000.

Selain pematang sawah di sisi kanan rumah makan, di Pawon Omahkoe juga menyediakan musala, toilet, serta tempat parkir yang luas.

“Kalau jam buka disini ada dua Mas. Pertama kan dipakai untuk yang soto, itu biasanya buka pukul 06.30 WIB sampai jam 10.00 WIB. Kedua, yang masakan jawa buka pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Khusus untuk bulan puasa buka pukul 11.00 WIB sampai 21.00 WIB. Lalu untuk hari H Lebaran, kami tutup tanggal  17 Juli. Selanjutnya buka seperti biasa,” terang Ismiyati.

Rumah Makan Sumringah
Rumah makan yang terletak di Jl. Adi Sucipto ini diapit oleh sawah di kedua sisinya. Sehingga dapat memanjakan mata pembeli dengan hijaunya tanaman padi.

Rumah makan ini terdapat berbagai macam makanan. Akan tetapi, makanan yang menjadi andalan disini adalah gurame asam manis dan iga bakar. Dengan budget Rp30.000 sampai Rp40.000, paket makanan dan minuman dapat dinikmati.

Untuk minuman, di Sumringah menyediakan beberapa sajian yang biasa maupun yang spesial. Minuman biasa antara lain es teh, es jeruk, teh anget, jeruk anget, dan air putih. Sedangkan minuman speisal terdapat Wedang Sumringah dan Es Sumringah.

“Wedang Sumringah itu adalah wedang jahe herbal yang disajikan di kondisi yang panas. Lalu, kalau Es Sumringah itu campuran dari jus sirsak, cimcau, dan rumput laut,” terang Eko Santoso selaku karyawan di Rumah Makan Sumringah kepada Solopos.com, (11/7/2015).

Selain menyajikan pemandangan persawahan yang hijau, di tempat ini juga menawarkan beberapa fasilitas untuk para pembeli. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain toilet, musala, taman, halaman luas, dan ruang pertemuan.

Untuk waktu buka rumah makan ini, Eko menjelaskan jika pada hari biasa Sumringah buka pukul 08.00 WIB sampai 22.00. Lalu untuk bulan puasa, buka untuk tamu pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB. Khusus untuk hari H Lebaran, Sumringah libur satu hari tanggal 17 Juli. Setelah itu buka seperti biasa.

 


LEBARAN 2015: Deretan Surga Kuliner di Solo

$
0
0
Deretan Kuliner Solo (JIBI/Solopos)

Lebaran 2015 tak akan lengkap tanpa mengunjungi pusat kuliner di Solo.

Solopos.com, SOLO – Mudik Lebaran tak hanya bertemu dengan keluarga di kampung halaman. Mudik juga menjadi pelipur kerinduan kuliner khas kampung halaman. Kota Solo menjadi surga kuliner dengan menawarkan aneka kuliner yang melegenda hingga kuliner baru.

Kuliner khas Solo sudah terkenal seantero Nusantara di antaranya nasi liwet, gudeg ceker, pecel ndeso, selat segar, hingga sate buntel. Namun ada juga kuliner baru yang juga banyak diburu warga. Salah satunya Martabak Kota Barat (Markobar). Martabak, makanan rasa manis ini menjadi salah satu menu resepsi pernikahan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dengan Putri Solo 2009, Selvi Ananda, 11 Juni lalu. Markobar memang dimiliki Gibran yang bekerja sama dengan pengelola Markobar.

Markobar yang saat ini sedang booming di kalangan muda-mudi ini turut menjadi incaran para pemudik. Kapten Outlet Markobar di sebelah barat Solo Grand Mall (SGM) Solo, Very Nanda, mengatakan Markobar menyediakan 16 macam varian rasa.

Dia juga memperkenalkan delapan rasa baru, yaitu rasa green tea, Timtam Redvelvet, Ovomaltine, Toblerone hitam, Tobleron putih, Oreo, Van Houten, dan Ritter Sport. Harga martabak ini dijual seharga Rp8.000-Rp25.000 per porsi.

”Kemarin [Senin, 13/7] ada pemudik dari Bogor mampir ke sini rombongan. Katanya penasaran sering lihat di Internet,” kata Very saat ditemui Espos, Selasa (14/7).

Kuliner lawas yang sudah kondang pun diserbu pemudik. Salah satunya adalah Serabi Notosuman. Mereka penasaran ingin mencicipi kuliner berbahan baku santan dan tepung beras itu. Serabi yang dikenal sejak 1923 ini berada Kampung Notosuman, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Se rengan, Solo.

Toko Serabi Notosuman yang cukup besar adalah Serabi Notosuman Ny. Lidia (kotak bungkus warna hijau) dan Serabi Notosuman Ny. Handayani (kotak bungkus warna cokelat/merah). Di dua toko ini hanya menyediakan dua rasa yakni rasa cokelat dan rasa original.

Surga Kuliner

Salah seorang pemudik, Helena Afriani, 26, mengaku penasaran ingin merasakan kuliner Solo bertekstur lembut itu. ”Saya penasaran saja katanya enak. Di Jakarta ada sih, tapi pengin yang langsung dari asalnya,” ujar dia di toko milik Ny. Lidiya, Rabu (15/7).

Pemudik lain, Aryanti, 40, yang datang dari Jakarta ke Jogja itu mengaku sengaja berkunjung ke Solo untuk mem beli Serabi Notosuman. Pemilik Serabi Notosuman, Ny Lidiya, mengatakan menjelang lebaran ini, dia telah menambah stok adonan dua kali lipat.

Kuliner lain yang tak pernah absent jadi incaran pemudik adalah satai buntel. Warung satai yang terletak di Jl. Sutan Syahrir No. 149, Solo ini tetap buka saat lebaran tiba. Satai ini terbuat dari daging kambing yang digiling dan dibungkuslemak kambing, kemudian dibakar.

Pemilik warung, Cik Evi, mengatakan menambah stok daging kambing dari yang biasanya 50 kg per hari ditambah jadi 60 kg per hari. Sementara tempat kuliner yang bisa menjadi referensi lain di antaranya Warung Nasi Liwet Wongso Lemu Keprabon, Timlo Sastro, Pecel Ndeso, Tengkleng Ibu Edi, tahu kupat Jl. Gajah Mada, Warung Selat Mbak Lies, hingga Gudeg Ceker Bu Kusno Jl. Wolter Monginsidi

Pusat oleh-oleh dan toko roti di Solo juga menjadi magnet tersendiri. Sebelum Lebaran, sejumlah pusat oleh-oleh khas Solo sudah diserbu para pemudik dari luar kota pada H-2 Lebaran, Rabu.

Salah satu objek pusat oleh-oleh Solo itu Toko Roti Orion Solo. Puluhan orang memadati toko yang dirintis pasangan Njoo Hong Yauw-Tjan Giok Noo. Roko roti yang berdiri sejak 23 Maret 1932 itu diserbu pengunjung sejak H-3 Lebaran lalu. Seorang petugas keamanan toko setempat, Riyanto, 61, mengatakan pengunjung membeludak sejak H-3 lalu. Mereka rata-rata memberi produk andalan Roti Orion, yakni roti mandarijn.

Begitu pula Oleh-oleh Tradisional Solo Pak Mesran. Pusat oleh-oleh yang beralamat di Jl. Kali Larangan No. 71 Solo menyediakan aneka oleholeh dengan harga Rp6.000-Rp49.000.

KULINER JOGJA : All You Can Eat di Hotel Tentrem

$
0
0
Suasana Kayumanis Hotel Tentrem (JIBI/Harian Jogja/Hotel Tentrem)

Kuliner Jogja dari Hotel Tentrem menyediakan aneka hidangan selama libur lebaran.

Harianjogja.com, JOGJA- Bagi warga maupun pemudik yang ingin merasakan menu tradisional hingga barat, Hotel Tentrem Jogja menghadirkan Buffet Idul Fitri All You Can Eat yang bisa dinikmati di Kayumanis Coffee Shop pada 17 sampai 18 Juli 2015.

Public Relations Manager Hotel Tentrem Nike Aristya menguraikan, berbagai menu spesial yang disajikan selama Lebaran antara lain kambing panggang Safron Rice, steak daging Meltique, bebek ungkep Gerabah Bantul, lontong ketupat Lebaran, opor ayam kampung Lebaran, ikan gurami sauce Seruni, daging empal Tentrem, ayam goreng Khasmir, sup iga berempah, dan sebagainya.

“Buffet Idul Fitri All You Can Eat bisa dinikmati dengan harga Rp178.000 per orang mulai pukul 17.30 sampai 22.00 WIB,” tandasnya.

LEBARAN 2015 : Inilah 7 Kuliner Khas Idulfitri

$
0
0
Opor ayam ragi Wonogiri (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Lebaran 2015 tak lengkap jika belum mencicipi aneka kuliner khas.

Solopos.com, SOLO – Ketupat dan opor ayam adalah beberapa di antara makanan yang khas disajikan saat perayaan Idulfitri di Indonesia. Tak jarang dua kuliner ini selalu ditunggu dalam setiap perayaan.

Selain dua makanan ini, setiap tempat tentu punya makanan khasnya sendiri. Berikut Solopos.com himpun tujuh makanan khas Idulfitri dari sejumlah daerah;

Timphan Aceh

Masyarakat di Nangroe Aceh Darussalam punya kuliner khas lebaran yang bernama timphan. Makanan ini terbuat dari campuran tepung ketan, santan kental, garam, pisang raja yang dihaluskan, dan juga kapur sirih yang dibungkus menggunakan daun pisang. Resep memasak timphan ini sudah diturunkan sejak dahulu kepada semua calon ibu. Jadi tidak mengherankan bila sampai saat ini kita masih bisa menemukan makanan ini di Aceh setiap lebaran. 

Lepet Manado

Inilah kudapan khas Lebaran di Manado. Lepet terbuat dari beras ketan putih, kelapa muda, kacang beras dan garam serta dibungkus menggunakan daun kepala.

Lepet biasanya menjadi menu wajib yang disajikan bagi masyarakat Manado. Jika kamu berkunjung ke kota yang dijuluki The Paradise of Celebes ini saat lebaran, maka menu utama yang kamu jumpai adalah lepet bukan ketupat.

Selanjutnya…

KULINER KULONPROGO : Jenang Madu Sirat, Gula Kethak & Gula Semut Asli Wates

$
0
0
Seorang karyawan mengepak produk Jenang Madu Sirat Bu Hadi yang diproduksi di sebelah timur Pasar Wates.

Kuliner Kulonprogo memiliki beragam varian.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Ingin mendapatkan oleh-leh asli Kulonprogo yang tak biasa? Berikut rekomendasi Harianjogja.com

Jenang Madu Sirat
Jenang madu sirat termasuk kuliner khas Kulonprogo yang produsennya sudah semakin jarang. Makanan manis berbahan baku gula jawa, parutan kelapa, dan tepung ketan ini memiliki tekstur yang lebih kering dan tidak lengket seperti jenang lainnya. Parutan kelapanya memberikan efek gurih yang membuat rasa jenang ini makin khas.

Beberapa toko oleh-oleh di Kulonprogo memang ada yang menyediakan jenang madu sirat. Namun, tidak ada salahnya berkunjung ke toko sekaligus rumah produksi milik Hadiwiyono di sebelah timur Pasar Wates. Nenek berusia 69 tahun itu masih setia melestarikan jenang madu sirat dan meneruskan usaha itu kepada anaknya.

Jenis makanan kemasan moderen berkembang pesat. Meski begitu, makanan bermerek Jenang Madu Sirat Bu Hadi ini tetap memiliki pelanggan setia. Kebanyakan adalah perantau asal Kulonprogo yang merasa wajib membeli jenang madu sirat sebagai oleh-oleh.

“Jenang kemasan boks harganya Rp13.000, sedangnya yang kemasan plastik Rp12.000. Isinya sama, sekitar 17 potong. Hanya bungkusnya yang beda,” kata Sri, salah satu anggota keluarga Hadiwiyono kepada Harianjogja.com, Selasa (7/7/2015).

Gula Kethak
Masih di sekitar Kota Wates, anda bisa lanjut berburu makanan tradisional lainnya di depan Terminal Wates. Gula Kethak, begitulah makanan yang terbuat dari ampas minyak kelapa dan gula jawa itu disebut. Bentuknya unik karena dibalut dengan daun pisang kering.

Albani, salah satu pembuat gula kethak di depan Terminal Wates mengatakan, pembuatan gula kethak bisa menghabiskan waktu hingga tiga jam. Namun, proses yang lebih memakan waktu adalah pengeringan daun pisang. “Pengeringannya alami, mengandalkan panas matahari,” ujarnya.

Albani menambahkan, gula kethak buatannya sudah dipasarkan ke beberapa toko oleh-oleh di Jogja. Satu ikat berisi 10 bungkus dijual dengan harga bervariasi. “Sampai toko harganya bisa berbeda-beda. Kalau di sekitar sini, rata-rata harganya Rp9.000,” ucapnya.

Gula Semut
Satu lagi makanan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Saat bertamasya di kawasan Waduk Sermo, kunjungilah kelompok perajin gula kelapa Jatisari di Dusun Sekendal, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo. Mereka menjual gula semut dengan berbagai varian rasa. Ada rasa original, jahe, kencur, temulawak, kunir, secang, vanila, dan durian. Harganya berkisar antara Rp16.000 hingga Rp17.500 per kilogram.

Byartono, salah satu perajin gula semut mengungkapkan, olahan nira itu sudah semakin populer dan merambah pasar Australia serta Eropa. “Kemarin ada orang Jerman yang suka rasa jahe,” katanya.

KULINER PROBOLINGGO : Lewat Probolinggo, Prol Tape Oleh-Olehnya

$
0
0
Prol Tape Probolinggo (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Kuliner Probolinggo bisa menjadi oleh-oleh saat mudik Lebaran 2015 ini, salah satunya prol tape.

Solopos.com, PROBOLINGGO — Berkunjung ke Probolinggo belum lengkap bila tidak membawa oleh-oleh khas daerah tersebut. Satu dari sekian oleh-oleh khas asal Kota Bayuangga (bayu/angin, anggur, mangga) itu adalah kue prol tape.

Prol tape adalah Kue khas yang terbuat dari bahan baku tape singkong manis. Selain terbuat dari tape, bahan utama lainnya berupa tepung terigu, garam dapur, margarin, gula pasir, telur ayam, susu sapi cair, dan keju cheddar atau taburan kismis.

Salah satu toko oleh-oleh khas Probolinggo di Jl. Pahlawan yang sempat didatangi Bisnis/JIBI pada Sabtu (18/7/2015), mengaku kue prol tape lebih laris. Padahal ada banyak pilihan oleh-oleh lainnya seperti tape manis, dan brownies tape.

“Dalam sehari biasanya terjual 20 kotak prol rape. Kalau ada liburan begini bisa sampai 50 kotak lebih per hari, apalagi kalau ada pesanan khusus,” kata Ida, pedagang prol tape.

Satu kotak prol tape tersebut dihargai Rp20.000, sedangkan tape manis Rp15.000, dan brownies tape seharga Rp25.000. Tertarik untuk memboyong prol tape bukan?

Viewing all 382 articles
Browse latest View live